Iuran BPJS Kesehatan Naik, Ganjar Sebut Keputusan Jokowi Tak Populer
Berita kompas tv | 14 Mei 2020, 19:35 WIBKOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merespons keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menaikkan kembali iuran BPJS Kesehatan.
Menurut dia, kenaikan iuran BPJS Kesehatan menjadi kebijakan yang tidak populer dan pasti akan mendapatkan penolakan.
"Keputusan Presiden tentunya secara politik ini tidak mudah. Saya yakin sekali pasti Presiden tanda tangan itu tidak mudah karena pasti ada kontroversi dan ada protes dari masyarakat," katanya kepada Kompas.tv, Kamis (14/5/2020).
Baca Juga: Dirut BPJS Kesehatan Sebut Jokowi Tak Melawan Mahkamah Agung Naikkan Iuran
Ganjar menyebut bahwa kenaikan iuran BPJS Kesehatan memberatkan masyarakat. Namun di sisi lain, BPJS Kesehatan juga tampaknya butuh suntikan dana.
Dia pun memahami bahwa keputusan Jokowi tersebut tentu sudah melalui banyak pertimbangan.
"Kalau saya bicara pertimbangannya, tampaknya memang perlu suntikan anggaran yang cukup signifikan agar bisa meng-cover pada pasien sekaligus menyehatkan BPJS," terangnya.
"Tindakan yang cukup berisiko secara politik dan sangat tidak populer, tapi sepertinya Presiden harus mengambil itu," sambungnya.
Yang menjadi catatan, lanjut Ganjar, ketika iuran naik, maka BPJS Kesehatan menunjukkan performa positif.
Artinya, kinerja BPJS Kesehatan harus lebih profesional dengan pengelolaan dan transparansi yang baik.
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV