500 Pasutri Cerai karena Beda Pilihan Politik, Dede Yusuf: Jangan Jadikan Pemilu Alasan untuk ke KUA
Humaniora | 22 November 2024, 06:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf menanggapi pernyataan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar yang menyebutkan terdapat 500 perceraian, karena perbedaan pilihan politik dalam Pemilu.
Menurutnya, hal itu belum tentu karena perbedaan politik, ia menduga faktor perceraian tersebut diduga akibat masalah lain yang sudah ada sebelumnya dalam hubungan mereka.
"Jadi, kalau ada yang cerai karena Pemilu, menurut saya jangan-jangan dahulunya sudah selingkuh satu sama lain. Kita tidak tahu," kata Dede Yusuf dalam keterangannya, Kamis (21/11/2024), dikutip dari Antara.
"Artinya punya masalah sendiri yang kebetulan pas dengan adanya Pemilu ini bisa saja konflik itu menegang atau membesar," sambungnya.
Ia pun mengakui perbedaan politik dalam Pemilu bisa saja memperburuk kondisi hubungan yang sudah ada, namun hal itu bukan penyebab utama perceraian.
Politikus Partai Demokrat itu pun mengingatkan agar Pemilu tidak dijadikan alasan untuk bercerai.
"Pemilu jangan dijadikan alasan untuk segera pergi ke KUA (Kantor Urusan Agama) ," ucapnya.
Baca Juga: Presiden Prabowo Anggap Sistem Pemilu Tidak Efisien, Wamendagri: Terlalu Boros, Harus Diperbaiki
Sebelumnya, Menag Nasaruddin Umar mengatakan, tercatat ada 500 perceraian karena perbedaan politik di satu provinsi.
Meski demikian ia tak menjelaskan lebih lanjut terkait nama provinsi yang dimaksud.
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Antara/Kompas.com.