> >

Cerita Kesederhanaan Pengusaha Liem Sioe Liong: Sarapan Bubur dan Kursi Tua

Humaniora | 16 September 2024, 15:55 WIB
(Cover Buku Liem Sieo Liong karya Ganjar T (Sumber: Gramedia.com)

Baca Juga: Ramai-Ramai Pengusaha Rental Mobil Blacklist Penyewa Asal Pati, Jadi Zona Merah Sejak Lama

Om Liem yang pada tahun 1990-an bisnisnya ikut mempengaruhi perekonimian Indonesia, dalam keseharian tidak tampak seperti bos besar dengan segala kemewahannya. Bahkan, bila sedang di rumahnya di Jakarta, cerita Abun Sanda, banyak orang datang minta bantuan kepadanya.

Tidak heran bila di kalangan pengusaha Tionghoa di Indonesia, Om Liem dijadikan kepala suku'.  Sebab apa yang disampaikan Om Liem akan dipatuhi para koleganya. Termasuk disegani karena dekat dengan Presiden Soeharto.

Karena itu, Om Liem pernah menyatakan keheranan kala banyak orang melihatnya saat sudah mencapai kesuksesan. Padahal, menurut pengakuannya, dia mencapai tingkat saat itu karena berjuang dari bawah sejak datang dari tanah leluhurnya di Futsing, Hokkian, Cina Selatan di awal abad ke 20.

Ia jatuh bangun dalam bisnis, menaruh respek saat kawannya sudah mencapai sukses dan ia bersabar saat banyak kawannya mencibir.

Pasca kerusuhan Mei 1998, Om Liem lebih banyak menetap di Singapura. Tak dijelaskan alasannya mengapa meninggalkan Indonesia yang membesarkannya, namun dari gerak tubuh bisa terbaca Liem Sioe Liong nama aslinya kecewa dengan kerusuhan yang memakan banyak korban, termasuk rumahnya yang dibakar.  

 

 

          

Penulis : Iman Firdaus Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU