> >

Analis Politik Sebut Jokowi Berkantor di IKN Pesan Simbolik untuk Prabowo

Politik | 12 September 2024, 21:08 WIB
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi, dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Kamis (12/9/2024). (Sumber: Tangkapan layar)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Analis politik  Burhanudin Muhtadi berpendapat, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan pesan simbolik untuk Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Burhanuddin menjelaskan hal itu saat menjadi narasumber dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Kamis (12/9/2024).

“Pak Jokowi memberi semacam pesan simbolik dengan berkantor sebelum masa jabatannya berakhir. Pesan itu lebih diarahkan kepada Pak Prabowo,” ucapnya.

Awalnya, dalam dialog tersebut, Burhanudin menjawab pertanyaan mengenai apakah Jokowi ingin terus meyakinkan Prabowo untuk melanjutkan IKN atau justru Prabowo sebenarnya sudah yakin.

Sebab Jokowi beberapa kali menyampaikan bahwa Prabowo akan komitmen melanjutkan IKN.

Baca Juga: Presiden Jokowi Berkantor di IKN, Pengamat Politik: Isyarat Keberlanjutan Pembangunan IKN

Menurut Burhanuddin, narasi yang selama ini disampaikan Prabowo sama dengan yang disampaikan Jokowi, yaitu narasi keberlanjutan, dan melanjutkan agenda Jokowi.

“Tetapi, lagi-lagi kita harus lebih hati-hati memaknai ini, karena bagaimana pun Pak Prabowo punya agenda prioritas juga,” tuturnya.

“Seperti makanan bergizi gratis, isu internasional, plus penguatan sektor pertahanan dan pertanian.”

Ia membenarkan bahwa IKN merupakan agenda yang berkelanjutan, tetapi tidak dapat disangkal bahwa itu sangat bergantung pada kesiapan fiskal.

“Tetapi sangat ditentukan oleh kesiapan fiskal kan? Karena program pak Prabowo sendiri juga memberikan tekanan fiskal yang tidak kecil, makanan bergizi tahun depan,” katanya.

Saat ditanya apakah ada sedikit kekhawatian dari Jokowi mengenai keberlanjutan pembangunan IKN, ia mengatakan, masalah yakin atau tidak yakin hanya tergantung pada perspektif masing-masing orang.

“Itu kan soal perspektif ya, apakah kita menganggap ada kekhawatiran atau tidak, itu tergantung masing-masing orang,” tuturnya.

“Tapi poin saya, tahun depan bukan tahun yang mudah. Tahun depan ada Rp800 triliun utang kita yang jatuh tempo,” tuturnya.

Baca Juga: Berkantor di IKN, Presiden Jokowi Kumpulkan TNI-Polri di Istana Negara! Ini Pesannya

Selain itu, kata dia, pemerintahan Prabowo juga punya prioritas.

“IKN mungkin beban negara tidak sebesar tahun sekarang ya, mungkin sekitar Rp27 T. Tapi poin saya kalau utang yang jatuh tempo besar, kemudian di saat yang sama pajak menurun, otomatis anggaran untuk pembangunan termasuk IKN kan akan berkurang,” bebernya.

“Pada titik tertentu menjadi krusial untuk melihat sejauh mana komitmen Pak Prabowo untuk melanjutkan agenda ini ketika terjadi tekanan atau beban fiskal yang besar tadi,” katanya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU