> >

Di Sidang Tahunan MPR, Jokowi Pamerkan Keberhasilan Turunkan Angka Kemiskinan Ekstrem

Politik | 16 Agustus 2024, 13:51 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di Kompleks Parlemen, Senaya, Jakarta, Jumat (16/8/2024), untuk menghadiri Sidang Tahunan MPR RI. (Sumber: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

JAKARTA, KOMPAS TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memamerkan keberhasilan pemerintahannya dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem selama hampir sepuluh tahun ini. 

Selain angka kemiskinan, kata Jokowi, pemerintahannya pun juga mampu menurunkan angka stunting di Indonesia. 

Hal itu ia sampaikan dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD RI, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2024). 

Baca Juga: Momen Jokowi Sampaikan Pesan Khusus ke Prabowo dalam Pidatonya di Sidang Tahunan MPR

“Angka kemiskinan ekstrem mampu kita turunkan dari sebelumnya 6,1 persen menjadi 0,8 persen di tahun 2024. Angka stunting mampu kita kurangi dari sebelumnya 37,2 persen menjadi 21,5 persen di tahun 2023,” kata Jokowi.

Kepala Negara juga membanggakan jumlah penurunan angka pengangguran, yang turun dari 5,7 persen pada 2023 menjadi 4,8 persen pada 2024.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga memamerkan kinerjanya dalam berbagai program bantuan yang dirancang untuk melindungi masyarakat berpenghasilan rendah. 

Misalnya, seperti dengan meluncurkan program Kartu Indonesia Sehat (KIS), yang telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 361 triliun selama 10 tahun terakhir.

“Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai pelayanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) per tahun,” ujarnya. 

Jokowi menambahkan, pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 113 triliun untuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) selama satu dasawarsa terakhir. 

Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai dari sekolah dasar hingga tingkat menengah atas.

Selain itu, lanjut Jokowi, Rp 225 triliun juga dialokasikan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) selama 10 tahun terakhir, yang dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun.

Baca Juga: Jokowi Minta Maaf kepada Rakyat dalam Sidang Tahunan MPR: 10 Tahun Bukanlah Waktu yang Cukup

Jokowi juga melaporkan anggaran sekitar Rp 60,3 triliun telah dipakai untuk program Pra Kerja selama lima tahun terakhir. Program ini bermanfaat dalam meningkatkan keahlian bagi 18,8 juta pekerja di Indonesia.

 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU