> >

Dua Cerita Partai Golkar: 1992 Ketum Diganti karena Suara Turun, 2024 Ketum Mundur saat Suara Naik

Politik | 13 Agustus 2024, 13:30 WIB
Eks Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat diwawancari bersama eks Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka (kanan) setelah makan siang bersama di Loji Gandrung, Kota Surakarta, Jawa Tengah, 6 Februari 2023. (Sumber: Nino Citra Anugrahanto/Kompas.id)

Dalam pernyataan pribadinya yang disebarkan lewat video, Minggu (11/8/2024), Airlangga mundur sambil membanggangakan raihannya.

"Partai Golkar sejauh ini telah menjadi kebanggaan kita semua serta menjadi kekuatan terdepan demokrasi Indonesia. Dalam Pileg 2024, kita telah bersama-sama menaikkan pencapaian partai kita dengan merebut 102 kursi DPR RI, serta ratusan, bahkan ribuan kursi parlemen di berbagai tingkat pemerintahan dari Sabang sampai Merauke," katanya.

Baca Juga: Hari Ini, Partai Golkar Gelar Rapat Pleno Pemilihan Plt Ketum Pengganti Airlangga

Bukan hanya itu, "Dalam Pilpres lalu, kita juga berhasil memberi kontribusi besar dalam kemenangan pasangan Bapak Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka. Mereka akan melanjutkan kepemimpinan negara untuk semakin mempercepat lagi langkah kita dalam memajukan seluruh bangsa Indonesia," tambah Airlangga.

Lalu apa yang membuat Airlangga Hartarto mundur dari posisi Ketua Umum Partai Golkar? 

 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU