Gus Ipul Kritik Langkah PKB Percepat Muktamar: Saya Tidak Habis Pikir
Politik | 12 Agustus 2024, 04:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf mengkritik langkah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang dia sebut mempercepat agenda muktamar.
Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu menyebut majunya jadwal muktamar menunjukkan inkonsistensi elite-elite PKB.
Dia mengatakan PKB sebelumnya menjadwalkan muktamar pada akhir 2024. Namun kemudian diubah menjadi tanggal 24-25 Agustus 2024 di Bali.
“Saya sulit membayangkan. Tidak habis pikir ada keputusan yang berubah-ubah oleh segelintir elite PKB," kata Gus Ipul dalam siaran pers Kesekjenan PBNU yang diterima Kompas TV, Minggu (11/8/2024).
Baca Juga: Said Aqil Minta PKB Jadikan Kritikan PBNU Bak Jamu: Pahit Tidak Apa, Asal Sembuh
Gus Ipul yang sempat menjabat sebagai sekjen PKB versi Muktamar Luar Biasa (MLB) Yogyakarta, menilai perubahan jadwal muktamar menunjukkan adanya mismanajemen di internal partai.
Dia pun mengajak kader PKB untuk "berpikir rasional." Menurutnya, majunya jadwal muktamar adalah bagian dari perencanaan yang tidak baik.
“Untuk itu, saya mengajak pada teman-teman yang masih mau berpikir rasional objektif, dengan melihat masa depan. Khususnya teman-teman di DPW dan DPC PKB. Mari kita koreksi kebiasaan-kebiasaan tidak baik ini," kata Gus Ipul.
“Kita ingin DPW dan DPC PKB bisa mengambil sikap untuk perbaikan PKB ke depan. Kembali ke pangkuan NU seperti semangat awal berdirinya dari NU untuk bangsa. Itulah PKB."
Baca Juga: Kata Waketum PKB soal Peluang Koalisi dengan PDIP di Pilkada Jakarta
Sebelumnya Ketua Steering Committee (Komite Pengarah) Muktamar PKB Faisol Riza mengatakan agenda muktamar 2024 adalah laporan pertanggungjawaban dari kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat selama lima tahun kepengurusan.
Ia mengatakan Muktamar PKB akan dilaksanakan pada 24-25 Agustus 2024 di Bali, dan diperkirakan sekitar 2.300 peserta akan hadir.
Muktamar PKB 2024, kata dia, juga akan menggelar persidangan yang berkaitan dengan program atau garis-garis besar perjuangan partai lima tahun ke depan.
Selain itu, Muktamar Bali 2024 akan memutuskan apakah PKB akan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
“Kepada Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum PKB untuk memimpin kembali. Memang itu sudah disampaikan oleh semua cabang maupun DPW, meminta kesediaan beliau untuk memimpin kembali PKB di pemerintahan yang akan datang, dan di kepengurusan DPP yang akan datang,” kata Faisol soal agenda lain Muktamar PKB 2024, di Jakarta, Jumat (9/8/2024), dikutip Antara.
Sementara Ketua Organizing Committee Muktamar PKB Cucun Ahmad Syamsurijal menegaskan muktamar partai tidak akan membahas perselisihan dengan PBNU.
"Di internal tidak ada konflik (dengan PBNU). Kami nyatakan di PKB tidak ada konflik. Misalnya tadi ada pihak-pihak luar ya itu kami abaikan saja, tidak ada kaitannya dengan urusan Muktamar PKB," kata Cucun.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV, Antara