> >

Satgas IKN Sebut Trem Otonom Bisa untuk Antar Peserta Upacara 17 Agustus di Nusantara

Peristiwa | 10 Agustus 2024, 05:25 WIB
Trem Otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Jumat (9/8/2024). (Sumber: ANTARA/Aji Cakti)

 

PENAJAM PASER UTARA, KOMPAS.TV - Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) Danis Sumadilaga mengungkap, Trem Otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) rencananya akan beroperasi saat perayaan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus 2024 di Nusantara, Kalimantan Timur.

Danis mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menyediakan jalannya dan Kementerian Perhubungan yang menyiapkan unit ART untuk diuji coba. 

"Ya, ART akan operasi. Mungkin diharapkan nanti pada waktu acara 17 Agustus 2024 bisa digunakan dan hal ini masih dibicarakan, kemungkinan untuk drop off atau sebagian tamu menuju lapangan upacara," kata Danis di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (9/8/2024), seperti dikutip dari Antara

"Panjang jalur ART sendiri 6,5 km yang mau dicoba," tambahnya. 

Baca Juga: Hasto Sebut Megawati Tengah Pertimbangkan Hadiri Upacara HUT KE-79 RI di IKN

Cara Kerja Trem Otonom

Sebelumnya, Wakil Manajer Umum China Norinco International Co., Ltd. (Norinco) Wang Xiaobing mengatakan Trem Otonom atau ART buatan China telah siap dan segera menjalani uji coba Proof-of-Concept (PoC) di IKN selama dua bulan.

Uji coba meliputi evaluasi kinerja, keamanan, serta keandalan dan efisiensi kendaraan ART dalam berbagai kondisi. 

"Setelah pengujian PoC selesai, kami akan memulai uji coba di IKN untuk memverifikasi kemampuan beradaptasi kendaraan ART di lingkungan nyata," ujar Wang di Beijing, Kamis (8/8), seperti dikutip Antara

Baca Juga: Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Daerah Kaltim: Pemerintah Pesan 1.000 Mobil di IKN Hoaks

ART yang diproduksi oleh CRRC Co., Ltd. China serta dipasarkan oleh Norinco di luar negeri, adalah sistem transportasi perkotaan dengan kecerdasan yang unik.

Menurut Wang, sistem ART memiliki banyak keunggulan. 

"Dibandingkan dengan Light Rail Transit (LRT), ART menggunakan jalur virtual, sehingga tidak memerlukan investasi besar untuk infrastruktur seperti peletakan rel dan dapat memperpendek masa konstruksi," terangnya. 

Selain rute tetap, kata Wang, ART dapat dengan mudah direlokasi jika ada kebutuhan untuk mengubah rute atau melakukan tugas-tugas khusus, seperti kebutuhan transportasi padat jangka pendek yang disebabkan oleh penyelenggaraan acara-acara besar.

Baca Juga: Trem Otonom untuk IKN Sudah Dikirim dari China, Beroperasi Agustus 2024

Ia mengatakan dibandingkan dengan sistem Bus Rapid Transit (BRT), ART dengan tiga gerbong ini mampu mengangkut hingga 300 penumpang, dengan kapasitas yang lebih besar.

Berkat penggunaan teknologi jalur virtual mandiri, Wang mengatakan ART mampu menghindari masalah umum pada sistem BRT seperti drifting pada bagian belakang bus dan meningkatkan kapasitas penumpang dengan tetap menjaga kenyamanan.

Selain itu, menurut dia, masa pakai Trem Otonom bisa mencapai 25 tahun, lebih lama jika dibandingkan dengan masa pakai bus BRT yang pada umumnya sekitar delapan tahun.

 

Penulis : Dina Karina Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Antara


TERBARU