> >

Pengamat Ungkap 4 Faktor Bobby jadi Pilihan Rasional di Pilgub Sumut Dibanding Edy, Ijeck dan Ahok

Rumah pemilu | 29 Mei 2024, 07:20 WIB
Kolase mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Keduanya didorong untuk maju di Pilgub Sumut 2024. (Sumber: Tribunnews.com)

Keempat basis pemilih. Warjio menambahkan, selain tingginya pemilih pemula, peta pemilih juga penting untuk disikapi. 

Baca Juga: Peluang Ahok Lawan Bobby di Pilgub Sumut 2024: Gerindra Siap, PDI-P Tunggu Survei

Di Pilgub 2018, kantong suara Edy Rahmayadi didominasi pemilih beragama Islam, terutama di pantai timur.

Kemudian di Pantai Barat, pemilih dikuasai oleh Sihar Sitorus yang menjadi wakil dari Djarot Saiful Hidayat.

Daerah lain seperti Medan, Deli Serdang, Binjai, Langkat mayoritas pemilihnya juga berbasis agama.

Menurut Warjio, jika Edy dipasangkan dengan Ahok, maka akan sulit merebut basis pemilih Islam. 

"Pilihan politik mayoritas di Sumut tidak bisa dipisahkan dalam konteks basis beragama. Ini menjadi sebuah kunci siapapun yang meyakini suatu potensi," ujarnya. 

"Ingat masyarakat Sumut masih punya dampak hasil Pilkada 2017 di DKI Jakarta. Apa buktinya? ya Pilgub Sumut di 2018 lalu. Waktu itu Djarot-Sihar head to head dengan Edy-Ijeck. Jadi (Pilkada DKI) memang memberi berdampak pada pilihan politik masyarakat Sumut. Ini akan menjadi poin penting," sambung Warjio. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU