Dorong Hilirisasi, Jokowi Sebut Pengembalian Aset Freeport, Newmont dan Rokan Perlu Keberlanjutan
Politik | 28 Mei 2024, 22:07 WIB"Kalau kita berbicara Freeport, itu bukan milik Amerika lagi, tapi sudah menjadi milik negara kita Indonesia. Sudah menjadi milik kita. Dan itu pengambilalihannya, saya buka sedikit, pakai uang. Tidak pakai kekuatan, tapi pakai uang. Uangnya ngambilnya dari Amerika," ujar Jokowi dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (28/5/2024).
Lebih lanjut Presiden Jokowi telah menjadwalkan kunjungan ke sumur minyak terbesar Indonesia di Blok Rokan, Riau.
Baca Juga: Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia
Kunjungan Presiden Jokowi ke Blok Rokan untuk mengetahui sejauh mana progres pengelolaan sumur minyak tersebut setelah diambil alih negara dari perusahaan migas Amerika Serikat, Chevron.
Sebelumnya Blok Rokan dikelola PT Chevron Pacifik Indonesia (PT CPI), sejak pertama kali ditemukan tingginya minyak bumi di daerah tersebut pada tahun 1941.
Setelah ditemukan, PT CPI melakukan ekplorasi dan produksi di tahun 1951.
Kemudian 9 Agustus 2021 pukul 00.01 WIB, operasional wilayah kerja Blok Rokan beralih dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Chevron Pacific Indonesia (CPI), kepada KKKS Pertamina Hulu Rokan (PHR).
"Saya mau cek apakah kita kelola sendiri itu lebih baik daripada dikelola oleh asing," ujar Jokowi.
Presiden Jokowi menambahkan, ada dua kemungkinan usai pengelolaan jatuh ke tangan Indonesia, yaitu bisa lebih baik atau justru menjadi tidak baik.
Baca Juga: Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport Indonesia
Jokowi berharap, pengelolaan sumur minyak itu jauh lebih baik ketika diambil alih negara.
"Saya harapkan minggu depan saya ke Rokan, moga-moga hasilnya lebih baik dari sebelumnya," ujar Jokowi.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV