> >

Jemaah Haji Bisa Masuk ke Raudhah dan Ziarah ke Makam Rasulullah Gunakan Surat Tasreh

Humaniora | 14 Mei 2024, 04:51 WIB
Masuk ke Raudhah dan berziarah ke makam Rasulullah SAW menjadi harapan setiap jemaah haji saat di Madinah. (Sumber: Kemenag)

MADINAH, KOMPAS.TV - Masuk ke Raudhah dan berziarah ke makam Rasulullah SAW menjadi harapan setiap jemaah haji saat di Madinah.

Kepala Seksi (Kasi) Bimbingan Ibadah pada Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah, Efrilen Hafizh mengatakan, jemaah haji Indonesia dapat memasuki Raudhah di Masjid Nabawi dengan menggunakan Tasreh.

Fasilitas untuk masuk ke Raudhah akan diberikan secara kolektif kepada jemaah. 

“Jemaah haji Indonesia tidak usah resah karena masuk ke Raudhah itu difasilitasi oleh pemerintah melalui penerbitan surat Tasreh. Jemaah tidak harus mengisi dan mendaftar melalui aplikasi Nusuk secara pribadi,” kata Efrilen Hafizh di Kantor Daker Madinah, Selasa (14/5/2024).

“Di setiap kloter itu akan diterbitkan dua tasreh. Pertama, tasreh khusus untuk perempuan. Kedua, tasreh khusus untuk laki-laki,” tambahnya seperti dikutip dari lamam resmi Kemenag. 

Baca Juga: Saksi Ungkap Ada Permintaan Lunasi Biaya Umrah Keluarga SYL Rp1,7 Miliar

Ia menerangkan, pelaksanaan kunjungan ke Raudhah akan dilakukan paling cepat 3 hari setelah jemaah berada di Kota Madinah.

Setelah diterbitkan, tasreh akan diteruskan ke Kepala Sektor Khusus Nabawi.

Jadwal masuk Raudhah akan diinformasikan kepada petugas kloter melalui petugas sektor. 

Sehingga jemaah tinggal datang pada jadwal yang sudah ditentukan.

Pada hari yang ditentukan, jemaah wajib sudah berkumpul di pintu Raudhah paling lambat 30 menit sebelum jadwal masuk.

Kemudian Petugas Seksus Nabawi akan memandu jemaah dan menyerahkan tasreh kepada petugas yang menjaga Raudhah,” sambungnya.

Baca Juga: 62 Ton Obat-Obatan Didatangkan dari Indonesia untuk Jemaah Haji di Tanah Suci

"Kepala Daker Madinah telah bernegosiasi dengan pihak keamanan sektor Masjid Nabawi untuk memberikan dispensasi kepada petugas Sektor Khusus Nabawi agar dapat melakukan pendampingan terhadap jemaah haji yang masuk ke Raudhah," jelas Hafizh. 

“Penerbitan tasreh ini dilakukan oleh Kantor Daker Madinah dan diberikan validasi berupa stempel untuk menghindari duplikasi dan menunjukkan bahwa tasrehnya asli," ucapnya. 

Hafizh mengungkapkan, layanan pemberian tasreh ini merupakan salah satu bentuk kehadiran negara dalam memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji.

Sementara itu, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kemenag, Akhmad Fauzin mengimbau jemaah untuk memperhatikan sejumlah hal sebelum meninggalkan hotel di Madinah untuk beribadah di Masjid Nabawi. 

Baca Juga: Simak Aturan Barang Bawaan Calon Jemaah Haji: Dilarang Bawa Tas Ransel

Pertama, jemaah agar mencatat nama dan nomor hotel.

Kedua, memberi tahu dan mencatat nomor kontak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang ada di hotel.

“Kenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah. Jangan tukar menukar gelang dengan jemaah lainnya. Pergi dan pulang secara berkelompok,” terang Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (13/5/2024).

Fauzin juga mengimbau jemaah menggunakan pelembab kulit dan bibir untuk menghindari iritasi akibat cuaca panas. 

Baca Juga: Ini Fasilitas Hotel Jemaah Haji di Madinah, Paling Jauh 350 Meter dari Masjid Nabawi

Selain itu, jemaah agar menggunakan alas kaki dan kaos kaki untuk menghindari kaki melepuh.

“Jika kehilangan alas kaki, jangan memaksakan diri pulang ke hotel tanpa sandal di siang hari. Sebab, jalanan yang dilalui sangat panas. Hubungi petugas yang ada di sekitar Masjid Nabawi,” tuturnya. 

Untuk mencegah dehidrasi, kata Fauzin, jemaah diimbau selalu membawa dan minum air mineral 200 ml/jam secara teratur untuk menghindari dehidrasi. 

“Lalu atur irama keberangkatan dan kepulangan dari pemondokan menuju Masjid Nabawi, dan sebaliknya, untuk menghindari penumpukan antrian lift di hotel. Juga pastikan makan tepat waktu dan beristirahat yang cukup,” katanya.

Kepada jemaah, Fauzin menyampaikan untuk tidak sungkan meminta bantuan petugas, sejak di embarkasi, selama penerbangan, hingga di Tanah Suci.

Adapun jemaah haji Indonesia mulai tiba di Madinah sejak 12 Mei 2024. Proses kedatangan ini akan terus berlanjut hingga 23 Mei 2024.

Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya

Sumber :


TERBARU