Kolesterol Paling Banyak Diderita Calon Jemaah Haji, Ini Tips Jaga Kesehatan sebelum ke Tanah Suci
Humaniora | 5 Mei 2024, 15:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau jemaah haji Indonesia untuk menjaga kesehatan jelang keberangkatan ke Arab Saudi.
Secara bertahap, mereka akan mulai terbang ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Liliek Marhaendro Susilo mengatakan, Indonesia tahun ini mendapat 241.000 kuota, terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.
Dari jumlah itu, ada sekitar 45.000 jemaah haji reguler yang masuk kategori lanjut usia (lansia).
Sejumlah ikhtiar untuk menjaga kesehatan jemaah haji pun terus dilakukan Pemerintah.
Baca Juga: Menag Sebut Jemaah Indonesia Akan Dapat Smart Card Haji dari Pemerintah Arab Saudi
Di antaranya, Kementerian Agama telah menerapkan syarat istithaah kesehatan sebelum jemaah melunasi biaya perjalanan ibadah haji.
Selain itu, Kemenag juga telah merilis Senam Haji untuk menjaga kebugaran dan kesehatan jemaah.
"Dari hasil pemeriksaan calon jemaah haji, dislipidemia atau kolesterol umumnya menjadi penyakit penyerta calon jemaah haji 2024. Pada urutan berikutnya adalah hipertensi, lalu diabetes melitus," kata Liliek dikutip dari laman resmi Kemenag, Minggu (5/5/2024).
Untuk mengantisipasi risiko tinggi pada penyakit penyerta jemaah, berikut beberapa tips bagi jemaah untuk menjaga kesehatan sebelum berangkat ke tanah suci:
1. Rata-rata penyakit yang diderita jemaah adalah penyakit yang sudah membutuhkan perawatan.
Untuk itu, dianjurkan agar jemaah menstabilkan kesehatannya dengan rutin meminum obat
Baca Juga: Arab Saudi Minta Masyarakat Waspada Maraknya Iklan yang Tawarkan Perjalanan Haji Palsu
2. Rutin berolahraga ringan, minimal 30 menit setiap harinya, namun hindari kelelahan
3. Memastikan asupan nutrisi yang dikonsumsi, seperti menghindari makanan dan minuman manis dan asin secara berlebihan
4. Membiasakan aktivitas-aktivitas yang biasanya dilakukan dengan kendaraan, digantikan dengan jalan kaki atau naik sepeda
5. Tidak terlalu memforsir diri dengan kegiatan yang menyebabkan kelelahan sebelum keberangkatan
6. Usahakan seminggu sampai tiga hari sebelum keberangkatan harus istirahat.
Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya
Sumber :