> >

Deret Kasus Bunuh Diri Satu Keluarga: di Cinere Depok, Pakis Malang, dan Kini Penjaringan Jakut

Peristiwa | 12 Maret 2024, 09:02 WIB
.
Ilustrasi bunuh diri. Sejumlah kasus bunuh diri sekeluarga yang pernah terjadi dengan rentang waktu terdekat. (Sumber: Msw.usc.edu)

Tidak jauh dari kedua korban ditemukan pula gelas dan bungkus obat nyamuk cair.

Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menyebut motif bunuh diri tiga orang dalam satu keluarga tersebut terkait masalah utang.

"Dari sini kita bisa menyimpulkan sementara untuk motif tindakan yang dilakukan oleh almarhum Bapak WE ini lebih ke arah motif ekonomi," kata Gandha, pada Rabu (13/12/2023).

Hal itu berdasarkan sejumlah saksi yang diperiksa, termasuk AKE anak korban yang selamat.

"Beberapa orang saksi yang kita mintai keterangan, memberikan informasi bahwa beberapa kesempatan yang lalu, yang bersangkutan WE pernah memohon, meminta tolong untuk meminjami sejumlah uang," ujarnya.

Ia menambahkan, satu pekan sebelum peristiwa bunuh diri tersebut, korban WE  juga sempat menyampaikan kepada sejumlah saksi bahwa ia tidak bisa mengembalikan uang yang dipinjamnya tersebut. 

3. Kasus Bunuh Diri Satu Keluarga di Penjaringan

Masyarakat baru-baru ini digegerkan dengan kasus satu keluarga yang terdiri dari empat orang melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, Tower Topas, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), pada Sabtu (9/3/2024).

Satu keluarga tersebut terdiri atas ayah berinisial EA (51), ibu AEL (50), dan dua anaknya yang berusia remaja yakni perempuan berinisial JL (15) dan laki-laki JWA (13).

Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya, menyebut berdasarkan rekaman CCTV apartemen, satu keluarga tersebut datang ke apartemen menggunakan mobil sekitar pukul 16.02 WIB. Mereka kemudian terlihat naik lift menuju lantai 21.

Dalam lift terlihat sang ayah sempat mencium kening istri dan anaknya. Tak hanya itu, di lift tersebut sang ibu juga tampak mengumpulkan ponsel suami dan kedua anaknya.

Kemudian saat sampai di lantai 21, satu keluarga tersebut terlihat menaiki tangga darurat menuju lantai 22 atau rooftop apartemen tersebut. Dan pada pukul 16.13 WIB, keempatnya jatuh bersamaan dari lantai tersebut.

"Pada saat terjatuh itu masih dalam kondisi EA dan JL terikat tangannya dengan tali yang sama, AEL terikat tali yang sama dengan JWA, ikatan tali tersebut mengikat," jelasnya.

Sementara dari hasil identifikasi Inafis, korban mengalami luka berat di bagian kepala, tangan, dan kaki.

Ia menyebut hingga kini polisi masih terus menelusuri motif empat orang dalam satu keluarga melakukan bunuh diri di Apartemen Teluk Intan, Tower Topas, Penjaringan Jakarta Utara.

Ia mengatakan petugas telah melakukan penyelidikan dengan memeriksa para saksi di lokasi kejadian seperti petugas keamanan. Juga pihak keluarga korban dan lainnya.

Selain itu, penyidik melakukan pemeriksaan identitas kendaraan, serta ponsel milik keempat korban.

"Kita akan coba hubungi orang terdekat dari korban untuk menelusuri motif kejadian ini," ucap Agus.

Untuk mengungkap motif dugaan bunuh diri sekeluarga tersebut, polisi juga menelusuri kemungkinan keluarga itu terjerat utang.

Kontak Bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. 

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:

https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling.

Baca Juga: 6 Fakta Sekeluarga Bunuh Diri di Jakut: Lompat dari Lantai 22, Ayah Sempat Cium Anak-Istri

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU