> >

Tom Lembong: Ada Indikasi Kebijakan Bansos Menguras Stok Bulog sampai 1,3 Juta Ton

Rumah pemilu | 26 Februari 2024, 22:04 WIB
Co-Captain Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong di Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (30/1/2024). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

“Mudah-mudahan nanti Maret udah sebagian panen tapi puncaknya saya kira April Mei ya, baru akan stabil untuk beras lokal tapi beras yang disediakan pemerintah harganya tetap dan tidak naik, tersedia,” kata pria yang akrab disapa Zulhas ini saat mengunjungi Pasar Klender, Jakarta Timur, Senin (26/2/2024).

Ia menyampaikan, untuk saat ini harga beras premium lokal masih tinggi. Masyarakat bisa mencari alternatif beras yang lebih murah dengan mengonsumsi beras Bulog.

Adapun Bulog menyediakan beras komersil dan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) di pasaran.

“Nah pemerintah menyiapkan alternatif tadi banyak Bulog dibanjiri lah. Bulog berasnya enak juga bagus ya. Ada yang komersial Rp14.000, Bulog ada beras subsidi SPHP itu Rp55.000 per karung (kemasan 5 kg), Rp11.000 per kilo. Jadi sebetulnya kalau harganya mahal, diharapkan masyarakat bisa beli alternatif. Wong berasnya bagus juga kok gitu ya,” ujarnya.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Unggul di TPS Surya Paloh dan Tom Lembong, Anies dan Cak Imin Posisi Terakhir

Ia lalu menjelaskan penyebab harga beras premium lokal bisa mahal. Yaitu karena masa tanam yang bergeser akibat El Nino, sehingga masa panen raya juga bergeser.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU