TPN Sebut Prabowo Tak Bisa Bedakan Stunting dan Gizi Buruk: Apakah Program Makan Gratis Cuma Gimik?
Rumah pemilu | 5 Februari 2024, 16:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Direktur Representatif Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD Charles Honoris menilai Prabowo Subianto tidak memahami perbedaan stunting dengan gizi buruk.
Hal tersebut disampaikan Charles usai Prabowo menyampaikan program makan siang gratis sebagai solusi stunting dalam debat capres pada Minggu (4/2/2024) malam.
Menurut Charles, stunting dan gizi buruk adalah dua hal berbeda yang tidak bisa dicampuradukkan karena dapat membuat masyarakat bingung.
Mencampuradukkan stunting dengan gizi buruk pun menurutnya akan mendistorsi edukasi kesehatan masyarakat yang selama ini sudah dilakukan Kementerian Kesehatan RI.
"Jadi, setelah Ganjar menjelaskan beda stunting dan gizi buruk dalam debat terakhir, Prabowo seharusnya paham," kata Charles dalam keterangannya di Jakarta, Senin (5/2).
Baca Juga: Kata yang Sering Diucapkan dalam Debat Capres: Anies Pendidikan, Prabowo Makan, Ganjar Kesehatan
Charles menyebut Prabowo yang tidak memahami beda stunting dan gizi buruk sebagai "fakta serius." Ia pun mempertanyakan apakah program makan siang gratis yang diusung Prabowo-Gibran didasari pemikiran yang benar.
"Apakah program tersebut cuma gimik untuk mencari perhatian masyarakat tanpa didasari pemikiran tentang pencegahan stunting yang benar?" kata Charles sebagaimana dikutip Antara.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI itu menegaskan stunting hanya bisa dicegah melalui asupan gizi untuk ibu hamil dan intervensi saat anak belum berusia dua tahun.
Setelah dua tahun, stunting pada anak tidak bisa dicegah karena defisiensi nutrisi sudah terjadi dalam jangka waktu lama (kronis) dan menimbulkan dampak permanen.
Prabowo dan Ganjar Pranowo memang sempat beradu argumen mengenai stunting dalam debat capres terakhir, Minggu (4/2). Dalam kesempatan tersebut, Prabowo bertanya kepada Ganjar apakah capres nomor urut 3 itu mendukung program makan siang gratis untuk mencegah stunting.
“Pak Ganjar, kita mengetahui masalah yang sangat penting dihadapi oleh bangsa kita adalah banyak sekali anak-anak kita yang kurang gizi, stunting,” kata Prabowo.
“Saya ingin bertanya, apakah bapak setuju dengan gagasan saya untuk memberi makan bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia untuk mengatasi masalah stunting dan menghilangkan kemiskinan ekstrem dan juga mengurangi angka kematian ibu saat melahirkan?”
Ganjar kemudian menimpali bahwa ia tidak setuju karena pemberian makan siang gratis untuk anak sekolah sudah terlambat jika tujuannya mencegah stunting.
“Stunting itu ditangani sejak bayi dalam kandungan, Pak. Ibunya yang dikasih gizi," jawab Ganjar.
Menurut Ganjar, jika gizi ibu hamil baik, dan mereka rutin memeriksakan kandungan, kesehatan serta pertumbuhan anak dapat diketahui.
“Kalau bapak ngasih gizi kepada ibu hamil, nah itu baru setuju saya, Pak," kata Ganjar.
“Kalau sudah lahir dan tumbuh, mungkin itu bukan stunting, itu gizi buruk. Kalau gizi buruk, bapak mau memperbaiki boleh,” tambahnya.
Prabowo kemudian mengklarifikasi bahwa programnya sama persis dengan yang dikatakan Ganjar. Ketua Umum Partai Gerindra itu lalu mengaku hendak memberi bantuan gizi kepad aibu hamil.
“Sebetulnya yang saya sampaikan ya persis itu. Jadi program saya, kita beri makan ibu yang sedang hamil,” kata Prabowo.
“Kita beri bantuan gizi ibu yang sedang hamil karena dia mengandung 9 bulan. Tapi memang stunting itu karena kurang gizi, Pak Ganjar.”
Baca Juga: Apa Itu Stunting dan Bagaimana Cara Mencegahnya? Disebut Prabowo dan Ganjar dalam Debat Capres 2024
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV