> >

Timnas Amin Ingatkan Relawan dan Saksi Jaga TPS, Jangan Sampai Ada Pemilih yang Sudah Meninggal

Rumah pemilu | 20 Januari 2024, 17:14 WIB
Juru Bicara Timnas AMIN La Ode Basir dalam acara konsolidasi di Desa Darmacaang, Kecamatan Cikoneng, Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (20/1/2024). (Sumber: Dok. Timnas Amin)

CIAMIS, KOMPAS.TV - Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin) meminta relawan untuk siap siaga di hari pencoblosan pada 14 Februari nanti. 

Juru Bicara Timnas AMIN La Ode Basir menjelaskan, siap siaga ini untuk meminimalisir kecurangan yang terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

La Ode mencontohkan, jika ada TPS yang tidak mencantumkan Daftar Pemilih Tetap (DPT), relawan ataupun saksi bisa mempertanyakan kepada Panitia Pemungutan Suara (PPS). 

Sebab, dari pemilu ke pemilu, masalah DPT selalu menjadi biang kecurangan, dan hal ini perlu diantisipasi.

"Kepada saksi, simpatisan dan relawan harus betul-betul mencermati hal ini, jika DPT tidak ditempel di TPS, pertanyakan. Harus tahu siapa pemilih di TPS kita. Jangan sampai pemilih yang namanya terdaftar, (tapi) sudah ada di kuburan," ujar La Ode dalam acara konsolidasi di Desa Darmacaang, Kecamatan Cikoneng, Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (20/1/2024). 

Baca Juga: Timnas Amin Hingga JK Kompak Sebut Penurunan Videotron Anies di Bekasi Adalah Pelanggaran

Dalam acara penguatan relawan di Ciamis ini, La Ode Basir hadir bersama simpul relawan lain yang tergabung dalam Sekber Relawan Kolaborasi untuk Anies-Muhaimin. Seperti Sekjen Mak Mak Anies (MANIES) Hj Kasmawati Kasim, Koordinator Pro Anies Marwan Azis, Pimpinan Jabar Manies Ustad Tarmidzi Yusuf, Syahrir Lantoni dari Timnas AMIN dan lainnya.  

Kahadiran La Ode dan rombongan merupakan agenda roadshow Jawa-Sumatra. Roadshow mengunjungi titik-titik penting di Jawa Barat, Banten, dan Sumatra. Titik pertama Jawa Barat adalah Desa Darmacaang di Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis. 

Sementara relawan Ciamis yang hadir berasal dari 20 simpul. Tampak pula sejumlah caleg dari partai pengusung dan pendukung.

La Ode dalam arahannya juga memberi contoh modus-modus kecurangan lain. Di antaranya surat suara dianggap tidak sah karena dilubangi dengan kuku oleh petugas yang berpihak.

Baca Juga: Timnas AMIN Bocorkan Kesiapan Cak Imin Jelang Debat Cawapres

"Jadi ini harus dijaga betul oleh relawan, baik relawan yang  menjadi saksi resmi maupun bukan. Jika tidak ada saksi, kita pertanyakan ke Tim Kampanye Daerah (TKD) 2," ujar La Ode.

Relawan juga mesti menjaga TPS. Biasanya, kata La Ode, TPS didirikan dua atau tiga hari sebelum pencoblosan. Desain TPS haruslah bisa membuat mudah diawasi. Relawan sekitar TPS berhak mengkritik.  

"Berikutnya, relawan harus punya kepekaan menyokong saksi-saksi kita di TPS. Jaga rumahnya, jangan sampai ada satgas lain yang menemui istrinya, lalu 'Sudahlah pak, tanda tangani saja, ini sudah ada yang ngasih di rumah'," ujar La Ode.

Selain itu, relawan yang menjadi saksi harus benar-benar dalam kondisi sehat. Sebab, proses penghitungan suara itu melelahkan. Dimulai dari penghitungan suara DPRD, DPR RI, DPD, hingga Presiden. Bisa sampai malam, ucapnya.

"Jika kondisi tubuh tidak kuat, tidak tahan, pasti tidak konsentrasi lagi. Maka dari itu perlu dijaga ketahanannya," ujar Koordinator Presidium DPP Anies ini. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU