Karyawan yang Sebarkan Video Ledakan Smelter di Morowali Disebut Bakal Dipecat, Ini Kata PT IMIP
Peristiwa | 25 Desember 2023, 18:43 WIB"Itu bukan pernyataan kami. Yang jelas manajemen IMIP tidak pernah secara resmi membuat aturan semacam itu," ucap dia.
"PT IMIP tidak pernah melarang karyawan untuk membawa dan menggunakan ponsel di area kerja.”
Selama 10 tahun beroperasi, Dedy memastikan hingga saat ini belum ada karyawan PT IMIP yang dikenakan sanksi berupa pemecatan.
Sebelumnya, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mencatat sebanyak 56 orang menjadi korban kecelakaan kerja akibat tungku smelter di kawasan industri PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) meledak pada Minggu pukul 05:30 Wita.
Dari 56 karyawan yang menjadi korban, 13 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Mereka yang tewas terdiri atas 8 tenaga kerja Indonesia (TKI) dan 5 tenaga kerja asing (TKA).
Sementara 43 orang lainnya mengalami luka ringan dan berat, saat ini telah mendapatkan penanganan medis di klinik 1 dan 2 di lingkungan perusahaan.
Baca Juga: Smelter Meledak di Morowali Tewaskan 12 Orang, Hasil Investigasi: Cairan dan Oksigen Picu Ledakan
Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan membeberkan hasil investigasi awal atas peristiwa meledaknya tungku smelter di Morowali tersebut.
"Hasil investigasi awal, penyebab kecelakaan kerja diperkirakan karena bagian bawah tungku masih terdapat cairan pemicu ledakan. Saat proses perbaikan tersebut, terjadi ledakan mengakibatkan kebakaran," kata Dedy pada Minggu.
Ia memaparkan, ledakan pertama memicu sejumlah tabung oksigen di sekitar area ikut meledak, kebakaran tungku berhasil dipadamkan sekitar pukul 09:10 Wita.
Hingga kini, PT IMIP terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menginvestigasi kejadian tersebut, termasuk penanganan korban.
"Saat itu pekerja sedang melakukan perbaikan tungku dan pemasangan plat pada bagian tungku. Kami terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut pascaledakan," ucap Dedy.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Kompas.com