> >

PKB Gelar Rapat Pleno, Bahas Wacana Duet Anies-Muhaimin di Pilpres 2024

Rumah pemilu | 1 September 2023, 08:48 WIB
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di Jakarta Pusat, Jumat (13/1/2023).  Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) rapat pleno di kantor DPP PKB, Jakarta, Jumat (1/9/2023). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) gelar rapat pleno di kantor DPP PKB, Jakarta pada hari ini, Jumat (1/9/2023).

Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB Maman Imanulhaq menyebut kabar duet Anies Baswedan dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin akan menjadi salah satu yang dibahas dalam rapat tersebut.

"Nah mungkin yang paling hangat hari ini adalah pernyataan dari Demokrat bahwa ada kesepakatan untuk mengusung Anies dan Pak Muhaimin sebagai ketua umum," kata Maman, Jumat (1/9/2023).

Tak hanya itu, perkembangan koalisi dengan Prabowo Subianto atau koalisi baru, kata Maman, juga turut dibahas hari ini.

"Nah seperti kita juga tahu bahwa seluruh perkembangan baik itu koalisi dengan Prabowo atau koalisi yang baru ini mungkin itu akan dilaporkan oleh Ketum (Muhaimin) kepada partai, nah mekanismenya di sini," ujarnya.

Muhaimin, kata dia,  juga akan memaparkan soal perkembangan pemenangan pemilu legislatif dan pilpres dalam rapat tersebut. Kemudian, para petinggi DPP PKB lainnya akan memberikan masukan.

"Jadi ketum nanti akan melaporkan perkembangannya, bagaimana hari ini perkembangan survei untuk caleg-caleg. Bagaimana perkembangan calon-calon pilkada termasuk perkembangan dalam pilpres ini," ungkapnya.

"Jadi kita akan dengar nanti, lalu masukan-masukannya," imbuhnya.

Baca Juga: Muncul Kabar Duet Anies-Muhaimin, Ganjar Tak Cium Tanda-Tanda PPP bakal Hengkang dari Koalisi

Sementara itu, berdasarkan laporan Trixie Valencia jurnalis KompasTV di DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cikini, Jakarta menyebut dalam pembahasan di intenal PKB telah muncul tiga opsi di Dewan Syuro PKB.

Opsi pertama bertahan dengan mendukung Prabowo Subianto dipasangkan dengan Cak Imin. Kedua mengusulkan dengan Ganjar Pranowo.

Dan opsi terakhir mengusulkan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar.

Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, wacana duet Anies-Muhaimin ini dibuka oleh Partai Demokrat yang mendapat informasi Anies sudah memilih pendampingnya di Pilpres 2024 yakni Muhaimin Iskandar.

Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menjelaskan pada Rabu (30/8) DPP Partai Demokrat mendapat informasi dari Sudirman Said, juru bicara Anies Baswedan yang juga anggota tim 8 KPP, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Demokrat menyebut keputusan tersebut tidak terlepas dari pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Anies pada Selasa (29/8) malam dan menetapkan Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.

DPP Partai Demokrat menilai langkah sepihak tersebut merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan dan pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol.

"Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan," ujar Teuku dalam pesan tertulisnya, Kamis (31/8).

Baca Juga: Surya Paloh Bicara Nasib Koalisi Perubahan Usai Duet Anies-Cak Imin

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU