PDIP Bantah Isu Kontrak Politik Ganjar Pranowo, Ade Armando Disebut Fitnah dan Rugikan Partai
Politik | 13 Juni 2023, 22:25 WIB"Dua periode Pak Jokowi menjadi presiden, status PDI Perjuangan sama dengan partai-partai yang lain, boleh dilihat, posisi menteri di dalam kabinet yang diambil Ibu Mega, PDIP, itu bukan portofolio yang bikin kaya partai," kata Deddy.
"Sebut saja Menpan-RB, Menkumham, Menteri Pemberdayan Wanita, ini kan bukan porsi-porsi yang akan menguntungkan PDIP secara elektoral maupun dari sisi akses kepada APBN," imbuhnya.
Ia pun mempertanyakan isu kontrak politik yang muncul saat Ganjar akan maju sebagai capres di Pilpres 2024 mendatang.
"Sudah dibuktikan dari zaman Ibu Mega, zaman Pak Jokowi, itu tidak ada. Jadi kenapa tiba-tiba isu ini muncul di Ganjar?" ucapnya.
Baca Juga: Mahfud MD: Kondisi Ruang Digital Jelang Pilpres 2024 Adem Ayem, Tak Sepanas Pemilu 2019
Ia menyimpulkan, ada pihak yang takut dan sengaja untuk membangun narasi bahwa Ganjar hanya boneka partai.
"Ini kan berarti ada orang yang takut, yang ingin mem-framing bahwa Pak Ganjar ini ya akan menjadi boneka atau nggak punya keberanian," pungkasnya.
Sebelumnya, cuitan Ade di media sosial Twitter menarik atensi publik karena meminta klarifikasi terkait adanya kabar bahwa Ganjar menandatangani kontrak politik dengan PDIP terkait penentuan menteri-menteri di dalam kabinetnya jika terpilih menjadi presiden.
"Saya dapat kabar, Ganjar sudah meneken kontrak dgn PDIP bahwa kalau dia jadi presiden, penentuan orang2 yang jadi menteri dan menempati posisi strategis akan ditentukan oleh PDIP. Ini perlu segera diklarifikasi karena info ini sudah beredar cukup luas. Mudah2an salah," tulis Ade melalui Twitternya, Minggu (11/6/2023) pagi.
Ganjar pun menepis isu tersebut dan meyebut bahwa penentuan menteri-menteri di dalam kabinet pemerintah ditentukan oleh presiden yang memiliki hak prerogatif.
"Tentunya ya ditentukan oleh presiden, wong prerogratif kok," kata Ganjar kepada wartawan, Selasa (13/6/2023).
Usai mendengar jawaban Ganjar tersebut, Ade pun kembali menulis cuitan yang berisi pujian dan dukungan terhadap Gubernur Jawa Tengah itu.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV