Detik-Detik TNI Diserang KKB saat Hendak Bebaskan Pilot Susi Air, Pasukan Diadang dan Ditembaki
Hukum | 19 April 2023, 05:35 WIB“Yang masih belum terkonfirmasi sampai sekarang ini empat personel, kami masih cari bersama,” ujar Panglima TNI.
Ia mengatakan tiga prajurit yang terkena luka tembak dan satu prajurit yang terluka karena terjatuh kondisinya semakin membaik. Empat prajurit itu pada Selasa berhasil dievakuasi.
“Alhamdulilah, kondisi mereka sehat semuanya, masih bisa melihat saya langsung, bilang selamat siang Panglima! berarti masih sadar. Tadi saya jemput di sana dengan Pak Kasad (Jenderal TNI Dudung Abdurachman),” ujar Panglima.
Baca Juga: Pasukan Brimob Disebut Baku Tembak hingga Tewaskan 6 Anggota KKB, Ini Kata Polri
“Ada juga yang bilang Komando! Artinya mereka masih sadar. Alhamdulillah, mudah-mudahan mereka bisa sehat kembali, dan pulih dari luka yang diderita.”
Sementara untuk evakuasi jenazah Pratu Miftahul Arifin yang berasal dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna, belum bisa dilakukan karena terkendala cuaca.
“Kami usahakan untuk dievakuasi, tetapi sampai saat ini belum berhasil karena cuaca. Kami prioritaskan (evakuasi) mereka-mereka yang luka-luka. Hari ini bisa kami angkut semuanya,” kata Yudo.
Setelah insiden penyerangan itu, Panglima TNI meningkatkan status operasi dari yang semula menggunakan pendekatan halus (soft approach) menjadi siaga tempur, khususnya di daerah-daerah yang dinilai rawan teror KKB.
“Di daerah-daerah tertentu (yang rawan, red.) kami ubah menjadi operasi siaga tempur. Di Natuna itu ada operasi siaga tempur laut, di sini ada operasi siaga tempur darat,” tuturnya.
“Artinya, ditingkatkan, dari yang tadinya soft approach, dengan menghadapi serangan seperti yang terjadi pada 15 April lalu tentunya kami tingkatkan menjadi siaga tempur.”
Baca Juga: KSAD Jenderal Dudung soal Prajurit TNI Gugur Operasi Penyelematan Pilot Susi Air: Bukti KKB Biadab
Walaupun demikian, Yudo menegaskan tidak ada penambahan personel yang dikirim ke Papua termasuk untuk operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air. Langkah yang dilakukan TNI dalam waktu dekat merotasi pasukan yang ditugaskan ke Papua.
“Tentunya, pasukan yang sudah lama bertugas mungkin morilnya turun, ya kami ganti dengan yang baru,” kata Laksamana Yudo.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV