> >

Ketika Jokowi Pertemukan Prabowo Berbaju Putih dan Ganjar si Rambut Putih di Sawah, Cek Ombak?

Peristiwa | 10 Maret 2023, 11:38 WIB
Jokowi bersama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Kebumen, Jawa Tengah, disebut sinyal terkait Pilpres 2024 (Sumber: Sekretariat Presiden )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mempertemukan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo pada panen raya padi di Desa Lajer, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023) kemarin.

Mereka pun berswafoto di tengah hamparan sawah disaksikan pera petani dan staf istana yang hadir. Prabowo berbaju putih seperti Jokowi, sementara Ganjar memakai seragam PNS warna krem. Namun Ganjar tetap menonjol dengan rambut putihnya.  

Dari rangkaian foto yang dibagikan Sekretariat Presiden, tiga tokoh itu tampak ikut serta dalam panen raya. Mereka menghampiri para petani yang siap memanen.

Sudah sajak lama hubungan tiga serangkai ini cukup akrab. Prabowo dan Ganjar pernah sama-sama mendapat pujian dari Jokowi bahkan secara jelas memberikan dukungan untuk maju dalam Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: SMRC: Kans Prabowo Duet dengan Ganjar Besar, Demi lawan Anies di Pilpres 2024

Misalnya, Jokowi berterus terang bahwa peluang Prabowo menang cukup besar.

"Dua kali di pilpres juga menang. Mohon maaf, Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," ucap Jokowi pada puncak peringatan ulang tahun Partai Perindo di Jakarta, Senin, 7 November 2022.

Sementara untuk Ganjar, Jokowi menyebutnya sebagai sosok pemimpin masa depan yang suka memikirkan rakyat karena dahinya berkerut dan rambutnya putih semua.

"Dari penampilan kelihatan, banyak kerutan karena mikirin rakyat, ada yang rambutnya putih semua, ada itu. Kalau wajah cling dan tak ada kerutan di wajah hati hati. Lihat rambutnya, kalau putih semua, ini mikirin rakyat," kata Jokowi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu, 26 November 2022.

Tidak heran, dari pertemuan di sawah tersebut,  banyak kalangan menilai sebagai upaya endorsement atau dukungan Jokowi bagi dua orang dekat tersebut.

Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, menafsirkan pertemuan tersebut sebagai upaya cek ombak. 

"Pertama, Jokowi melibatkan Prabowo dalam momen panen memang tak lazim. Sebab,  dilihat dari tugas dan fungsinya sebagai Menteri Pertahanan, kehadiran Prabowo tentu tidak ada relevansinya," ujar Jamiluddin, Jumat (10/3/2023).

Karena itu, wajar kalau muncul tafsir Jokowi lagi mengendorse Prabowo sebagai capres. Jokowi ingin mengatakan kalau Prabowo sosok yang pas menjadi penerusnya. Prabowo tidak hanya ahli mengurus pertahanan tapi juga mengerti soal pertanian.

Tafsir itu semakin menguat karena Jokowi juga didampingi Ganjar. Jokowi ingin menegaskan Ganjar layak mendampingi Prabowo.

"Jadi, pertemuan Jokowi dengan Prabowo dan Ganjar di sawah, bisa jadi sebagai upaya cek ombak. Jokowi ingin tahu reaksi masyatakat, termasuk PDI-P, bila ia didampingi Prabowo dan Ganjar," tambah Jamiluddin.

Sementara itu, pengamat Politik dari Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad mengatakan, peluang Ketua Umum Partai Gerindra  diduetkan dengan Gubernur Jawa Tengah itu sangat amat besar. 

Hal ini sebagai upaya untuk melawan bakal capres Anies Baswedan pada Pilpres 2024. 

Baca Juga: Prabowo dan Ganjar Mesra di Depan Jokowi, Gerindra: Membawa Dampak Positif

“Iya peluangnya terbuka (duet Ganjar-Prabowo), kalau misalnya lawannya Anies Baswedan. Koalisi pemerintahan melawan oposisi," kata Saidiman seperti dikutip dari Antara, Jumat (10/3/2023). 

Saidiman menjelaskan, kedua tokoh tersebut memiliki tingkat elektabilitas yang tinggi  dan keduanya pun juga mempunyai ceruk pemilih yang berbeda.

Namun kata dia, keputusan itu akan berkembang di dunia politik Tanah Air saat ini. 

Dia menambahkan, PDI-P sebagai partai pemenang pemilu, tentu akan mencalonkan tokoh internal partai.

Menurut dia, Jokowi akan memberikan dukungan kepada Prabowo dan Ganjar karena keduanya berada di lingkungan politik yang sama.

“Ganjar adalah gubernur dari PDI-P, Jokowi dari PDI-P. Keduanya dari lingkungan yang sama. Kemudian Pak Prabowo adalah Menhan, menteri di bawah Jokowi."

"Jadi dari sisi itu, kita katakan, apakah ada dukungan khusus untuk salah satu dari keduanya? Menurut saya ya mereka yang paling potensial (menang),” ujarnya.


 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU