> >

Kekesalan Keluarga Korban Kebakaran Plumpang Disodorkan Rp10 Juta, Tapi Tak Boleh Tuntut Pertamina

Peristiwa | 9 Maret 2023, 16:44 WIB
Sejumlah warga berada di dekat permukiman penduduk yang hangus terbakar akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). Belasan warga dilaporkan menjadi korban jiwa dalam peristiwa itu. (Sumber: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Keluarga dari jenazah atas nama Sumiati (71), korban kebakaran depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Acep Hidayat (53) menolak perlakuan semena-mena yang dilakukan seseorang pengirim titipan surat dari PT Pertamina (Persero) di RS Polri Kramatjati.

Acep menceritakan ketika tiba-tiba disodorkan surat saat ingin mengeluarkan jenazah almarhumah Sumiati di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Baca Juga: Kisah Ibu dan Anak Berpelukan Saat Kebakaran Plumpang: Diminta Keluar, tapi Kukuh Jaga Amanah

Saat itu, kata dia, ada pria yang menyodorkan sepucuk surat pernyataan tidak boleh menuntut perusahaan BUMN itu dengan imbalan akan diberi uang senilai Rp10 juta per jenazah.

Rada kesal, Acep jelas menolak tawaran uang yang disampaikan oleh orang tersebut. Ia justru mengatakan bagaimana jika kejadian yang dialaminya itu terjadi pada orang itu.

"Saya tolak uang tersebut, saya bilang bagaimana kalau dibalik? Saya bunuh kamu, lalu saya kasih Rp10 juta ke istrimu, mau? Kami tidak mau diperlakukan semena-mena," kata Acep dikutip dari Antara pada Kamis (9/3/2023).

Acep mengaku merasa sakit hati dengan tawaran orang tersebut, yang menurutnya tidak memiliki akhlak yang baik. 

Kedatangan pihaknya ke RS Polri Kramatjati hanyalah untuk mengeluarkan empat jenazah anggota keluarganya yang sudah selesai diidentifikasi, bukan untuk meminta belas kasihan dari siapapun.

Baca Juga: Warga Wilayah Tanah Merah Pajang Sejumlah Spanduk Berisi Tuntutan Ke Pertamina

Empat dari 15 korban kebakaran yang meninggal dunia dan identitasnya sudah teridentifikasi itu merupakan keluarga Acep Hidayat.

Mereka antara lain Sumiati (mertua), Trish Rhea A (anak yang nomor tiga), Raffasya Zajid Attallah (keponakan), M Suheri Irawan (adik ipar).

Namun, oknum tersebut tiba-tiba mendekatinya dan menyerahkan sebentuk formulir yang isinya seperti sebuah surat pernyataan dari keluarga korban untuk tidak menuntut PT Pertamina (Persero).

Acep menduga surat tersebut bukan berasal dari PT Pertamina (Persero) karena tidak ada kop suratnya. Diduga, surat itu sengaja dibuat sendiri oleh mereka agar tidak bisa diklaim.

Menurut Acep, surat yang diberikan seperti formulir kosongan dengan kolom untuk nama, dan lain-lain, lalu poin tiga ada kata-kata bersedia untuk tidak menuntut Pertamina Group.

Baca Juga: 12 Jenazah Korban Kebakaran Depo Plumpang Teridentifikasi

Acep juga heran karena setelah tanda tangan pengeluaran jenazah dan diberikan surat kematian, oknum tersebut bisa masuk ke ruang administrasi di RS Polri Kramatjati.

Oknum itu, kata dia, tidak mengaku sebagai apa di Pertamina. Makanya dia tidak percaya akan diberikan total Rp40 juta untuk empat jenazah anggota keluarganya setelah menandatangani surat tersebut.

Ke depan, Asep ingin PT Pertamina (Persero) merespons kejadian ini dengan cara kerja sama yang baik agar ketemu solusi yang terbaik.

Sementara itu, Eksekutif General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Deny Djukardi mengatakan pihaknya akan mengecek adanya peristiwa kiriman surat mengatasnamakan dari PT Pertamina Patra Niaga itu.

"Nanti saya konfirmasi lagi ya berkaitan seperti itu, karena kami juga masih mendata masing-masing korban, baik yang ahli warisnya. Tentunya itu masih kami coba data, kemudian terkait dengan pemberian nanti saya konfirmasi dengan tim kami di Plumpang," kata Deny.

Baca Juga: Bocorkan Surat Tak Boleh Tuntut Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Warga Ketakutan Dipanggil

Deny menambahkan Pertamina ikut berdoa dan mendoakan agar para korban musibah ini mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Tuhan, dan tentunya ini masih ada beberapa yang sedang mengalami perawatan dapat cepat dipulihkan kembali kesehatannya.

Pertamina juga menanggung beban biaya perawatan korban kebakaran depo Pertamina Plumpang seluruhnya hingga pulih di Rumah Sakit.

Kemudian kepada korban yang meninggal juga diberikan biaya pemakaman dan juga ada dana kerahiman bagi para korban yang meninggal.

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU