Kepuasan Publik terhadap Kinerja Jokowi di 4 Bidang Meningkat, Ini Temuan Survei Litbang Kompas
Politik | 20 Februari 2023, 08:35 WIBSecara umum, derajat kepuasan publik terekspresikan dari 69,3 persen responden yang berasal dari 38 provinsi Indonesia. Persentase tersebut jauh meningkat daripada temuan survei sebelumnya yang menunjukkan adanya penurunan.
Capaian kepuasan publik kali ini merupakan salah satu yang tertinggi apabila dibandingkan dengan sentimen persepsi publik sejak paruh awal periode kedua masa kepemimpinan Jokowi-Amin (Oktober 2019).
Baca Juga: Jokowi Kembali Sebut Tokoh Potensial di Pilpres, Projo: Tidak Menghalangi Siapa pun untuk Maju
Berdasarkan pemilahan kelompok identitas responden, peningkatan apresiasi publik berbeda-beda. Semakin tinggi status sosial ekonomi dan pendidikan seseorang, makin dia kritis dalam menyatakan kepuasan.
Sebaliknya, kelompok responden berpendidikan menengah ke bawah cenderung semakin tinggi kepuasan yang diekspresikan.
Pada survei kali ini, kelompok menengah bawah dalam status perekonomian dan sosial tampak lebih banyak terpuaskan dengan kinerja pemerintah.
Perbedaan sikap juga tampak berdasarkan latar belakang politik responden. Bagi orang-orang yang mendukung Jokowi-Amin pada Pemilu 2019, tak kurang dari 80 persen menyatakan puas.
Menariknya, mereka yang bukan pendukung Jokowi-Amin, sebagian besar juga menyatakan puas dalam survei kali ini.
Baca Juga: Survei Litbang Kompas: Masyarakat Tak Ingin Media Berpolitik di Pemilu 2024
Hasil survei kali ini juga menunjukkan adanya peningkatan ekspektasi publik terhadap kemampuan kabinet dalam mengatasi persoalan bangsa pada paruh akhir kepemimpinan pemerintah Jokowi-Amin.
Sebelumnya, 52 persen responden meyakini pemerintah mampu mengatasi berbagai persoalan, angka itu kini menjadi 65,7 persen.
"Kendati bagian terbesar publik, sebagaimana juga terekam dalam hasil survei, tak menghendaki perpanjangan masa kekuasaan Presiden Jokowi, penguatan apresiasi publik yang terekam menjadi kekuatan signifikan yang berpotensi terwariskan dalam estafet kepemimpinannya," tulis peneliti Litbang Kompas, Bestian Nainggolan, Senin (20/2) dilansir dari Harian Kompas.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Harian Kompas