Prabowo Dinilai Condong Khofifah Bukan Cak Imin Jadi Cawapres, Faktor NU dan Jatim Alasannya
Rumah pemilu | 14 Februari 2023, 15:56 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Jelang Pilpres 2024, Ketum Gerindra Prabowo Subianto belakangan dinilai lebih condong kepada Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, untuk dipinang sebagai cawapres.
Padahal, Ketum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, juga masuk radar Prabowo lantaran partai keduanya berkoalisi.
Hal itu dijelaskan Airlangga Pribadi Kusman, dosen Departemen Politik FISIP Universitas Airlangga, yang menyebut, Prabowo menilai Khofifah lebih potensial mengerek suara Menteri Pertahanan RI di Pilpres 2024.
Ada sejumlah faktor, lanjut Airlangga, salah duanya terkait basis figur Khofifah yang disebutnya kuat Nahdlatul Ulama (NU) dan basis pemilih besar di Jawa Timur.
"Kalau saya lihat, sejauh ini khofifah lebih potensial dibanding Cak Imin. Karena figur ini paling kuat. Namun, tergantung Prabowo," jelas Airlangga, Selasa (14/2/2023) saat dihubungi KOMPAS.TV
Saat ini sendiri, menurut Airlangga, meskipun tidak berparpol, Khofifah disebut punya basis massa yang kuat dan relatif lebih diterima banyak Parpol.
Sinyal Prabowo ke Khofifah disebutnya juga mulai menguat. Pertemuan pada Senin (13/2/2023) juga merupakan salah satu tanda keseriusan itu.
Baca Juga: 3 Faktor Kuat Ini Sebabkan Khofifah Bakal Jadi Rebutan Cawapres Prabowo, Ganjar sampai Anies
Faktor NU Pertimbangan Prabowo
Di kalangan NU sendiri, kata Airlangga, Prabowo juga menghitung soal bagaimana PBNU melarang keras kadernya memakai atribut NU jika urusan Pilpres 2024 maupun pemilu 2024.
"Gus Yahya bilang kader NU tidak akan maju di 2024, itu nanti dilihat, siapa yang diusung itu menjadi indikasi yang kuat, siapa yang kuat di internal NU sendiri," jelas dia.
Hal itu merujuk pada Khofifah Indar Parawansa yang kini menjabat Muslimat NU, organisasi di bawah PBNU, serta kini menjabat sebagai Ketua PBNU.
Baca Juga: Khofifah Disebut Cocok Jadi Cawapres Prabowo, Suara Jatim Dinilai Kunci Menangkan Pilpres 2024
Sedangkan Cak Imin sendiri kini sedang 'panas' dengan PBNU imbas pernyatan Gus Yahya soal pengurus NU tidak boleh berpartai.
Maka dari itu, ia menilai, Prabowo kini lebih melihat Khofifah sebagai potensial untuk Cawapres 2024, karena ada faktor NU struktural dan kultural di basis yang kuat.
"Figure ini, kalau satu sama lain maju, suaranya NU bisa terbelah. Itu nanti akan pengaruh besar dalam politik 2024 terkait suara NU," paparnya.
Meskipun disebutnya bisa sama kuat di NU, Airlangga menyebut hal itu tergantung partai partai-partai pegusung Prabowo nanti dan realitas politik jelang Pilpres 2024.
"Kan salah satu problemnya di parpol, kira-kira parpol mana yang usung itu Prabowo-Khofifah atau Prabowo-Cak Imin atau yang lain. Apakah parpol lain juga mmeiliki orientasi mirip? Tinggal penentuannya di suara partai," kata dia.
Baca Juga: Safari Politik Anies Baswedan Disebut Kerap Diganggu, Politikus Nasdem Duga Pelakunya Oknum Negara
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV