> >

Kisah Pilu Orangtua WNI yang Anaknya Jadi Korban Tewas Gempa Turki

Peristiwa | 9 Februari 2023, 13:16 WIB
Kondisi Warga Negara Indonesia (WNI) di Turki usai dievakuasi KBRI Ankara, Rabu (8/2/2023). (Sumber: Twitter Indonesian Embassy Ankara)

DENPASAR, KOMPAS.TV - Muhammad Sukarmin (58 tahun), hanya bisa mengirim doa kepada putrinya Nia Marlinda (30 tahun) yang tewas tertimpa runtuhan bangunan saat gempa bumi magnitudo 7,8 mengguncang Turki, Senin (6/2/2023) waktu setempat.

Sukarmin mengatakan, menurut informasi dari KBRI Turki, Nia bersama suami dan anak tunggalnya yang berusia 1 tahun 4 bulan itu meninggal dunia usai tertimpa bangunan yang mereka tempati.

"Ketika anak saya mau turun, keduluan dia dihempas gedung itu," kata Sukarmin di rumahnya di Jalan Nangka, Denpasar, Bali, Rabu (8/2/2023).

Sukarmin bercerita, anaknya itu belum pernah pulang ke Bali sejak menikah 2021 lalu.

Salah satu alasan anaknya belum pernah pulang ke kampung halaman adalah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Sejumlah anak Berhasil Diselamatkan dari reruntuhan Gempa Turki dan Suriah

"Ya cuma video call dan dia kirim foto-foto anaknya ya cerita dalam kondisi sehat bercanda bergurau dengan kami di sini," kata dia.

 

Rencananya anaknya itu hendak pulang bersama keluarga ke Bali dalam waktu dekat dan masih menunggu Pemerintah Turki melonggarkan izin berpergian ke luar negeri.

Nia, kata Sukarmin, bahkan telah meminta kamarnya direnovasi agar menjadi lebih indah.

"Bahkan minta tolong nanti kamarnya digambarkan lautan matahari jangan bulan karena matahari lebih terang juga ada burung dan ombaknya sudah kita laksanakan. Dan saya sudah fotokan hasilnya dan dia bilang pas agar dia pulang ke Bali nanti dia senang," kata dia.

Pihak keluarga juga belum memutuskan pergi ke Turki untuk menghadiri proses pemakaman.

"Kalau memang Tuhan menghendaki berangkat, tapi kalau bilang iya nyatanya tidak, kehendak Tuhan lah yang penting doa. Nanti doa akan nyampe ke yang hidup. Yang mati adalah jasadnya, rohnya dia tetap menerima (doa), Tuhan memberikan itu," kata dia. 

"Hubungan kita dengan yang meninggal itu dengan rohnya, jasad mati tidak akan menerima apa-apa. Tapi roh, yang doa roh, maka yang terima roh," ucapnya.

Sebagai informasi, anak kedua Sukarmin itu awalnya bekerja di Bali. Pada 2020, anaknya ditempatkan di Turkiye oleh perusahaan.

Namun sejak 2021, Nia memutuskan berhenti bekerja setelah dinikahi oleh pria dari Turki yang berprofesi sebagai dosen bahasa Inggris.

Baca Juga: Kemlu Ungkap Kondisi WNI Terdampak Gempa Dahsyat Turki: 2 Meninggal, Ibu dan Anak

Penulis : Kiki Luqman Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU