Bahaya Kurang Tidur Malam untuk Remaja, Bisa Tingkatkan Risiko Multiple Sclerosis, Apa Itu?
Kesehatan | 31 Januari 2023, 06:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Tidur sangat penting untuk menjaga kesehatan setiap orang dengan berbagai usia, termasuk remaja.
Penelitian terbaru menemukan bahwa kurang tidur dan kualitas tidur yang rendah pada masa remaja dapat meningkatkan risiko multiple sclerosis, yakni kondisi kronis yang memengaruhi saraf pusat.
Di dalam jurnal kesehatan di Swedia, Journal of Neurology, Neurosurgery & Psychiatry, peneliti menemukan bahwa kurang tidur pada masa remaja bisa meningkatkan risiko multiple sclerosis di kemudian hari.
Belum diketahui penyebab pasti multiple sclerosis, akan tetapi kondisi tersebut bisa menyebabkan seseorang mengalami peningkatan kecacatan dari waktu ke waktu.
Orang yang menderita multiple sclerosis akan mengalami kelemahan otot, masalah penglihatan, pusing, atau mati rasa.
“Ada sejumlah faktor risiko multiple sclerosis (MS) yang diketahui, termasuk genetika, jenis kelamin (perempuan tiga kali lebih mungkin mengembangkan MS daripada pria), dan faktor lingkungan seperti kadar vitamin D yang rendah atau paparan virus, seperti virus Epstein-Barr," jelas ahli saraf Achillefs Ntranos, dilansir dari Medical News Today, Minggu (29/1/2023).
Ia menerangkan, penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa gaya hidup tertentu, seperti merokok atau obesitas, bisa berperan dalam perkembangan multiple sclerosis.
Baca Juga: Stop Begadang, Ini Jenis Musik yang Membuat Tidur Lebih Cepat
Peneliti di Swedia meneliti 2.075 peserta yang mengalami multiple sclerosis dan menanyakan tentang kualitas dan durasi tidur mereka selama remaja.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa tidur kurang dari tujuh jam pada malam hari saat masa remaja meningkatkan risiko multiple sclerosis.
Senada, rendahnya kualitas tidur ketika remaja juga meningkatkan risiko yang sama.
"Kami menemukan bahwa tidur terlalu sedikit atau mengalami kualitas tidur yang buruk meningkatkan risiko pengembangan multiple sclerosis di kemudian hari hingga 50 persen,” kata salah satu peneliti dari Karolinska Institute, Anna Hedström.
Anna menjelaskan, tidur cukup di usia muda mungkin penting untuk menjaga fungsi kekebalan tubuh dan mencegah multiple sclerosis. Namun, ia menekankan bahwa studi yang ia lakukan bersama rekan-rekannya itu masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
"Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan peradangan tingkat rendah, stres oksidatif, dan gangguan penghalang darah-otak. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menyelidiki mekanisme yang tepat di balik temuan kami," kata Anna.
Meski begitu, tidur berkualitas tinggi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat pada remaja.
Tidur yang cukup juga membantu tubuh menyembuhkan dan meningkatkan fungsi mental.
American Academy of Sleep Medicine merekomendasikan agar remaja berusia antara tiga belas dan delapan belas tahun tidur selama 8 hingga 10 jam setiap malam.
Studi ini menambah bukti bahwa tidur yang cukup sangat penting selama masa remaja dan bahwa tidur yang tidak cukup dapat merusak kesehatan.
Baca Juga: Penting Diketahui, Ini Manfaat Tidur yang Cukup bagi Kesehatan Tubuh Manusia
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Medical News Today