Burhanuddin Nilai Pernyataan Megawati ke Jokowi Sebatas Mengingatkan, tapi Bisa Dianggap Berbeda
Politik | 13 Januari 2023, 06:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyinggung peran partai dalam mengawal Joko Widodo hingga menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Dalam pidato di HUT ke-50 PDIP, Megawati menyatakan PDIP memiliki peran besar dalam mengawal Jokowi secara legal formal untuk menjadi presiden.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai pernyataan Megawati hanya sebatas mengingatkan peran besar dari PDIP untuk memuluskan langkah Jokowi sebagai presiden dan mengawal keputusan Jokowi di pemerintahan maupun di legislatif.
"Kalau PDIP tidak all out membantu Jokowi bukan hanya kemenangan tetapi di pemerintahan, tentu akan menyulitkan buat Jokowi menjalankan pemerintahan," ujar Burhanuddin di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Kamis (12/1/2023).
Baca Juga: Megawati Singgung Nasib Jokowi Berbeda Jika Tidak Ada PDI-P, Apa Maknanya?
Burhanuddin menambahkan, pilihan kata dalam pernyataan Megawati memang dapat dinilai oleh pihak lain meremehkan Jokowi.
Namun, perlu diingat juga, di periode pertama, kekuatan Presiden Jokowi minoritas di parlemen. Saat itu ia hanya didukung empat partai dengan total kekuatan hanya 37 persen.
Jika PDIP tidak membantu Presiden Jokowi di periode pertama, maka sulit untuk Jokowi menjalankan pemerintahannya.
Kemudian, pernyataan Megawati tersebut dalam konteks hubungan antara kader dan ketua umum.
Baca Juga: Hasto Kristiyanto Ungkap Megawati akan Selalu Berada di Belakang Presiden Jokowi!
"Jadi kalau ada pilihan kata atau diksi yang terkesan meremehkan Presiden Jokowi, tentu bisa dipahami kalau pendukung Jokowi kurang berkenan," ujar Burhanuddin.
Di bawah tekanan
Di sisi lain, gestur dan gaya Jokowi yang santai memang tidak terlihat di acara HUT PDIP. Saat memberi sambutan, celetukan politik Jokowi juga tidak terdengar. Berbeda saat Jokowi menghadiri acara partai lain.
Burhanuddin juga mengamati hal tersebut. Saat Jokowi hadir di acara partai lain, ia memang tampak jauh lebih rileks. Hal ini karena adanya tingkatan power.
Baca Juga: Jokowi Dinilai Kikuk Bicara di Depan Megawati, Padahal di Ultah Partai Lain Penuh Canda Tawa
Di partai lain, nilainya, Jokowi dianggap punya kekuatan lebih dibanding ketua umum partai. Namun di internal PDIP, kekuatan utama ada pada Megawati Soekarnoputri.
"Makanya kurang rileks. Kemarin saya lihat Pak Jokowi lebih banyak membaca teks. Celetukannya juga kurang muncul. Ini bukan kali pertama di acara PDIP Pak Jokowi kayak under pressure," ujar Burhanuddin.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV