> >

Antisipasi Cuaca Ekstrem, BMKG Lakukan Modifikasi di Sejumlah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat

Update | 2 Januari 2023, 10:56 WIB
Kepala Bidang (Kabid) Informasi Meteorologi Publik BMKG Fachri Radjab menerangkan tentang cuaca ekstrem, teknologi modifikasi cuaca, dan puncak musim hujan di Indonesia, Senin (2/1/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

Ia menjelaskan, TMC dikoordinir oleh BRIN, sedangkan pesawat dan kru berasal dari TNI AU. Lalu BNPB membantu menentukan target-target awan yang perlu ditaburi garam atau disemai.

Baca Juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Hari Ini: 22 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Cek di Sini

"BMKG melakukan pemantauan awan menggunakan data radar, di posko kami menentukan berdasarkan data sel-sel awan yang terdeteksi radar, kami tentukan target awan yang akan disemai di mana," katanya.

"Sebelum terbang, kami mengidentifikasi sel awan yang berpotensi menimbulkan hujan, maka kami putuskan awan itulah yang akan kami semai," ucap dia.

TMC, jelas Fachri, bertujuan untuk mempercepat kondensasi awan, sehingga hujan turun lebat ketika awan tersebut masih berada di atas laut.

Ia mengatakan, tim TMC bisa sampai melakukan enam hingga tujuh kali penerbangan dalam satu hari.

"Dalam satu hari kami bisa enam sampai tujuh kali penerbangan, tiap penerbangan pasti kami tentukan dulu target-target awannya," ucapnya.

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU