Gunung Semeru Erupsi 3 Kali Berturut-turut pada Awal Desember 2022, Status Siaga
Peristiwa | 4 Desember 2022, 08:56 WIBErupsi itu juga diikuti luncuran asap dari kawah setinggi 50 - 1.500 meter dari puncak Jonggring Saloko.
Selain itu, terjadi dua kali awan panas guguran (APG) dengan jarak luncur maksimal 4,5 kilometer dari puncak menuju Besuk Kobokan.
Di sisi lain, aktivitas kegempaan juga terjadi di gunung tertinggi di Pulau Jawa ini. PVMBG mencatat ada 2.919 gempa letusan, 2 gempa APG, 88 kali gempa guguran, dan 137 kali gempa hembusan.
Peningkatan tekanan di dalam perut gunung juga masih terdeteksi. Artinya, suplai magma ke permukaan masih terjadi.
Kepala Pos Pantau Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Liswanto, mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap memperhatikan arahan dari petugas.
"Masyarakat kami minta untuk tidak terpancing dengan kabar yang tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Semeru dan mematuhi arahan yang dikeluarkan Badan Geologi," kata Liswanto, Sabtu (3/12) dilansir dari Kompas.com.
Baca Juga: BMKG Tegaskan Gempa Garut Tak Berkaitan dengan Cianjur, Ini Penjelasannya
PVMBG meminta warga tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diimau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan. Sebab, lokasi tersebut berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selain itu, masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
PVMBG juga mengajak masyarakat Lumajang dan Malang mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Kompas.com