Bamsoet Harap World Peace Forum di Solo Jadi Penyejuk di Tengah Eskalasi Ketegangan Global
Peristiwa | 17 November 2022, 06:30 WIBBamsoet pun menyinggung terkait pandemi Covid-19 yang telah menggerus sendi-sendi kehidupan dalam berbagai dimensi, menyebabkan lebih dari 640 juta penduduk dunia terpapar, dan lebih dari 6,6 juta jiwa di antaranya meregang nyawa.
Pandemi, kata dia, seharusnya menyadarkan eksistensi manusia sebagai makhluk sosial yang tidak bisa selamat sendirian, dan hanya bisa selamat jika semua diselamatkan. Pasalnya, persoalan global yang sedemikian kompleks dan dinamis, terlalu berat untuk dipikul sendirian.
"Solusi pandemi bukanlah solusi individual, solusi pandemi adalah solusi bersama. Pandemi juga mengajarkan moralitas tentang pentingnya saling membantu dan saling tolong-menolong," ucapnya.
Kuncinya, lanjut Bamsoet, adalah membangun sinergi dan kolaborasi, dengan mengedepankan semangat saling menghormati, merawat toleransi, dan menjunjung tinggi prinsip keadilan dan kesetaraan.
"Harmoni dan kedamaian adalah ikhtiar masa kini yang harus terus kita perjuangkan, dan janji masa depan yang harus terus kita wujudkan. Keduanya harus selalu hadir dalam setiap lini masa perjalanan peradaban umat manusia," ujarnya.
"Harapan saya, semoga penyelenggaraan World Peace Forum ini dapat sedikit menjadi penyejuk di tengah eskalasi ketegangan global dan konflik antar negara."
World Peace Forum juga diharapkan mampu menggunggah kesadaran kolektif global, menciptakan kehidupan dunia yang lebih demokratis, harmonis, dan berkeadaban.
Para tokoh perdamaian dunia yang akan datang ke Solo berasal dari Australia, Bosnia-Herzegovina, Italia, Jepang, Lebanon, Mesir, Saudi Arabia, Singapura, Malaysia, Rusia, Vatikan, dan India. Tokoh dari Malaysia yang akan hadir yaitu Mahathir Muhammad.
Adapun acara welcoming dinner tersebut dihadiri keluarga Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta Prof Sofyan Anif.
Sementara delegasi World Peace Forum yang hadir antara lain, Ketua Center for Dialogue and Cooperation Among Civilizations Prof Din Syamsuddin, serta para tokoh perdamaian dunia, di antaranya dari Lebanon, Mesir, Vatican Australia, Bosnia and Herzegovina, dan lainnya.
Baca Juga: Haedar Nashir Pastikan Muktamar Muhammadiyah Tidak Bisa Diintervensi
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV