> >

Jokowi Ingin Pulang Kampung usai Pensiun dan Aktif di Bidang Lingkungan, Gerindra: Kita Apresiasi

Politik | 15 November 2022, 16:15 WIB
Sufmi Dasco Ahmad mengapresiasi keinginan Presiden Joko Widodo yang berencana aktif di bidang lingkungan usai menyelesaikan jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia pada Oktober 2024. (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengapresiasi keinginan Presiden Joko Widodo yang berencana aktif di bidang lingkungan usai menyelesaikan jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia pada Oktober 2024.

Mengingat, kata Dasco, tidak ada batasan-batasan bagi mantan presiden untuk menjadi apa selesai masa jabatannya.

Demikian Sufmi Dasco Ahmad merespons rencana Presiden Jokowi yang ingin aktif di bidang lingkungan hidup dalam wawancaranya dengan Jurnalis KOMPAS TV Putu Trisnanda, Selasa (15/11/2022).

“Yang disampaikan Jokowi adalah rencana sesudah 2024, kita serahkan kepada beliau. Tidak ada juga batasan-batasan di dalam undang undang yang mengatur presiden sudah selesai masa jabatan kemudian tidak boleh beraktivitas lain selain di bidang lingkungan,” kata Sufmi Dasco.

Baca Juga: Cara Nurul Ghufron Jadi Pimpinan KPK Lagi, Dibongkar IM57+: Revisi UU KPK, Agar Maju Tanpa Saingan

Namun lebih lanjut, Dasco menuturkan, perihal rencana Presiden Jokowi yang akan aktif di bidang lingkungan hidup sebaiknya dilihat dari perkembangan situasi setelah 2024.

“Kita apresiasi apa yang disampaikan pak Jokowi itu namun apapun itu kita lihat perkembangan dan situasi setelah 2024,” ujarnya.

 

Sebelumnya sebagaimana telah diberitakan, Presiden Jokowi mengatakan, akan kembali ke tanah kelahirannya di Solo, Jawa Tengah.

“Saya akan kembali ke kota saya, Solo, sebagai rakyat biasa,” ujar Jokowi dalam sebuah wawancara dengan The Economist, Sabtu (12/11/2022).

Baca Juga: Pengakuan Ricky Rizal: Tidak Ada Kejadian Pelecehan Seksual di Magelang, yang Ada Hanya Pertengkaran

Ia nantinya juga akan menyibukkan diri dengan aktif dalam bidang lingkungan hidup.

“Saya akan aktif di bidang lingkungan hidup,” katanya.

Dilansir dari Gramedia, Senin (14/11/2022), Joko Widodo lahir dan besar di Solo, Jawa Tengah.

Ia merupakan anak pertama dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi. Tiga orang adiknya yakni Iit Sriyantini, Ida Yati, dan Titik Relawati.

Ketika itu, kehidupan Jokowi begitu sederhana. Ayahnya bekerja sebagai penjual kayu dan bambu di sekitar bantaran kali Karanganyar, Solo.

Untuk membantu meringankan beban keluarganya, Jokowi kecil membantu ayahnya yang bekerja sebagai tukang kayu.

Baca Juga: Martin Lukas Minta Istri Ferdy Sambo Diperiksa soal Arisan Brondong untuk Cek Kepribadian

Jokowi menempuh pendidikan sekolah dasar di SDN 111 Tirtoyoso, Banjarsari, Solo, lembaga pendidikan yang ditujukan untuk masyarakat kalangan menengah ke bawah.

Setelah itu, Jokowi menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Surakarta di Jalan MT Haryono 4, Surakarta.

Lulus dari SMP Negeri 1, Jokowi melanjutkan pendidikan menengah atas di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Surakarta.

Lalu, Jokowi melanjutkan pendidikannya di Fakultas Kehutanan dengan jurusan teknologi kayu di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Di kampus, ia belajar lebih dalam tentang kayu, mulai dari pemanfaatan kayu, struktur kayu hingga teknologi kayu.

Setelah lulus dari perguruan tinggi, Jokowi bekerja di sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu PT Kertas Kraft Aceh.

Baca Juga: Ricky Rizal Terpukul, Rumah Orang Tuanya di Kampung Dilabeli Keluarga Pembunuh

Ia diberikan tugas di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.

Tak lama bekerja di Aceh, Jokowi kembali ke Solo dan memulai Bisnis di bidang kayu dari perusahaan pamannya, yang bernama CV Roda Jati.

Hingga pada tahun 1988, ia memberanikan diri untuk membuat bisnis di bidang kayu milik sendiri dengan nama CV Rakabu dengan modal utang.

Karena kegigihan, kerja keras, dan rasa optimis yang dimiliki oleh Jokowi membuat usahanya berhasil dibangun dan bertahan hingga saat ini.

Awal karier politik Jokowi dimulai pada tahun 1998 dengan mengikuti dunia politik praktis dan partai yang dipilihnya adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.

Partai ini menjadi kendaraan politik Jokowi, mulai dari menjadi Wali Kota Solo hingga menjadi Presiden Republik Indonesia.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU