> >

Cara Meredakan Jantung Berdebar, Kapan Harus Pergi ke Dokter?

Kesehatan | 14 November 2022, 19:37 WIB
Ilustrasi. Banyak situasi yang bisa membuat jantung manusia berdebar. Tak sedikit orang bingung menyikapi kondisi itu. Sebenarnya apa yang terjadi? Haruskah pergi ke dokter? (Sumber: Shutterstock/thebigland)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Banyak situasi yang bisa membuat jantung manusia berdebar. Tak sedikit orang bingung menyikapi kondisi itu. Sebenarnya apa yang terjadi? Haruskah pergi ke dokter?

Dijelaskan dalam laman resmi University of Utah Health (UofU), setiap orang pasti pernah mengalami kondisi jantung berdebar.

Beberapa penyebabnya seperti stres, berolahraga, atau terlalu banyak mengonsumsi minuman berkafein atau alkohol.

Kendati jantung berdebar sebagian besar disebabkan oleh faktor umum, kondisi itu bisa juga merupakan pertanda gangguan jantung.

"Tetapi jika jantung Anda berdebar—atau jika merasa detak jantung sering tidak teratur—maka Anda harus menemui dokter," terang UofU.

"Beberapa detak jantung tak teratur disebabkan oleh gangguan jantung yang serius, misalnya fibrilasi atrium. Orang dengan kondisi tersebut perlu pemantauan dan perawatan dari dokter jantung," imbuh UofU.

Pasalnya, fibrilasi atrium memungkinkan darah terkumpul di bilik jantung bagian atas. Darah yang terkumpul ini, dapat menyebabkan pembekuan darah, lalu keluar dari jantung dan masuk ke otak, sehingga menyebabkan stroke.

Penyakit lain yang mungkin dialami dengan tanda jantung berdebar adalah aritmia. Penyakit tersebut membuat jantung berdebar atau berdetak tidak teratur, tetapi bisa juga membuat detak jantung terlalu lambat.

Aritmia terjadi ketika sinyal listrik di dalam jantung tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Baca Juga: Hari Jantung Sedunia, Waspadai Gejala Penyakit Paling Mematikan

Jantung Berdebar, Kapan Harus ke Dokter?

Sebagaimana dijelaskan di atas, tak semua kondisi jantung berdebar berbahaya. Sejumlah hal bisa jadi penyebabnya, misal:

  • melakukan olahraga berat;
  • stres, ketakutan, kecemasan, atau serangan panik;
  • gula darah rendah atau tekanan darah rendah;
  • demam, anemia, dan dehidrasi;
  • hamil atau menstruasi;
  • terlalu banyak minum alkohol, kafein, atau merokok;
  • mengonsumsi obat-obatan terlarang seperti ekstasi, metamfetamin, atau kokain.

Jika merasa jantung berdebar, cek terlebih dahulu, apakah itu berkaitan dengan faktor tadi?

Opsi lainnya, Anda bisa membuat catatan harian tentang kondisi jantung berdebar. Caranya, catat aktivitas sebelum jantung terdeteksi berdebar, termasuk berapa lama situasi itu berlangsung. Hal ini dapat memudahkan dokter, saat Anda berkonsultasi.

Apabila jantung berdebar ternyata sama sekali bukan berasal dari penyebab di atas, sebaiknya Anda segera berkunjung ke dokter.

Baca Juga: Cara Mengukur Denyut Jantung Normal Tanpa Alat, Bisa Langsung Praktik

Cara Meredakan Jantung Berdebar

Jika jantung berdebar karena faktor normal, sebaiknya Anda menghindari faktor penyebab tadi.

Cara lainnya, sebagaimana penjelasan Healthline yang dinukil Kompas.com, Anda juga bisa melakukan relaksasi dan cukup minum air putih, serta menjaga keseimbangan elektrolit guna menunjang kinerja jantung.

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU