Saksi Sebut Tak Ada yang Berani Lawan Perintah Ferdy Sambo, Semua Langsung Dilaksanakan
Hukum | 10 November 2022, 18:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pekerja harian lepas atau PHL di kantor Divisi Propam Polri bernama Ariyanto menyebut, tidak ada yang berani melawan perintah mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
Semua perintah yang keluar dari mulut Ferdy Sambo, kata Ariyanto, pasti langsung dilaksanakan atau dikerjakan oleh anak buahnya.
Baca Juga: Pekerja Harian Lepas Diperintah Chuck, Antar DVR CCTV Rumah Dinas Ferdy Sambo ke Saguling
Demikian hal itu disampaikan Ariyanto saat bersaksi di sidang lanjutan Obstruction of Justice kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria.
Adapun Ariyanto menyatakan demikian menjawab pertsnyaan kuasa hukum Agus Nur Patria yang bertanya mengenai keseharian Ferdy Sambo di kantor.
"Kalau dia (Ferdy Sambo) memerintahkan itu apakah harus segera dilaksanakan atau bagaimana?," tanya kuasa hukum Agus Nurpatria di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan Kamis (10/11/2022), dipantau KOMPAS.TV secara daring.
Menjawab pertanyaan itu, Ariyanto mengatakan bahwa perintah dari Ferdy Sambo selaku pimpinan kemungkinan besar akan langsung dilaksanakan.
Baca Juga: Kamaruddin Yakin Sekuriti Disuruh Bilang Brigadir J Kerap ke Klub Malam: Tak Ringankan Hukuman Sambo
"Namanya perintah pimpinan mungkin langsung dilaksanakan," jawab Ariyanto.
Mendengar jawaban Ariyanto, hakim Wahyu Iman Santosa lantas menyelanya.
Wahyu meminta Ariyanto tidak menyebut kata 'mungkin' dalam keterangannya.
"Jangan mungkin, Saudara," ujar Hakim Ketua menyela Ariyanto.
Setelah ditegur hakim, Ariyanto kemudian mengubah jawabannya.
Ia memastikan bahwa perintah Ferdy Sambo pasti langsung dilaksanakan.
"Pasti dilaksanakan," ucap Ariyanto.
Lebih lanjut, Ariyanto mengatakan belum pernah mengetahui atau melihat ada yang pernah menolak atau melawan perintah Ferdy Sambo selama ini.
Baca Juga: Kamaruddin Geram Sekuriti Ferdy Sambo Sebut Brigadir J Kerap ke Klub Malam: Saya akan Penjarakan
"Belum pernah tahu (ada yang melawan). Setahu saya belum ada," tutur Ariyanto.
Selain itu, Ariyanto juga sempat ditanya soal kejadian di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat, 8 Juli 2022.
Namun, Ariyanto mengaku tidak tahu menahu soal insiden penembakan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Sebab, pada hari Brigadir J dieksekusi, Ariyanto mengaku tengah berada di kantor. Baru keesokan harinya atau pada 9 Juli 2022 ia datang ke rumah Ferdy Sambo di Jalan Saguling setelah menerima perintah.
Baca Juga: Sambil Menangis, Putri Candrawathi Minta Dijaga oleh Sekuriti setelah Kematian Brigadir J
Ariyanto mengungkapkan bahwa ia ditelepon oleh Ferdy Sambo pada siang hari hanya untuk membelikan makan berupa nasi padang.
"Ry, kamu ke rumah beli makan," kata Ariyanto menirukan ucapan Ferdy Sambo.
Kendati demikian, Ariyanto mengaku tidak melihat ada siapa saja di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling.
Sebab, ia langsung pergi ke pos samping rumah Ferdy Sambo setelah membelikan makanan.
"Saya enggak perhatiin (ada siapa saja), karena begitu saya sudah kasih makan, itu saya standby di pos, di parkir motor. Jaraknya kurang lebih 50 meter (dari rumah)," ujar Ariyanto.
Baca Juga: Susi Mengaku Dilarang Ricky Rizal ke Rumah Dinas Ferdy Sambo usai Brigadir J Tewas Ditembak
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV