Penyebab Kasus Gagal Ginjal Paling Besar dari Sirop, Ternyata Ada Empat Penyebab Lainnya, Apa Saja?
Kesehatan | 5 November 2022, 06:56 WIBSerta, dua sisanya menjadi yang paling mungkin, yaitu infeksi bakteri, virus, atau parasit, dan intoksikasi (keracunan).
Namun, saat melakukan tes patologi untuk mencari infeksi tersebut, pihaknya tidak menemukan jenis bakteri yang mendominasi pasien.
"Jadi ada yang bilang, Pak, ini bisa disebabkan bakteri leptospirosis. Kita sudah tes di 34, yang pertama leptospirosis-nya 0 persen," beber Budi.
Selain leptospirosis, penyebab infeksi virus yang paling dominan adalah virus influenza. Tapi pihaknya tidak menemukan keterkaitan bahwa virus influenza menyebabkan kerusakan ginjal.
"Ada virus kita sudah tes virus yang paling banyak ada di anak-anak ini adalah virus influenza. Tapi enggak mungkin virus influenza bisa turun ke ginjal," jelas dia.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia hingga 3 November 2022, tercatat sebanyak 323 kasus gagal ginjal akut terjadi pada anak.
Juru bicara (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, jumlah total pasien meninggal akibat gagal ginjal akut meningkat menjadi 190 anak. Kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia mulai terpantau naik pada akhir Agustus 2022
"Saat ini ada 28 provinsi dengan 323 kasus gagal ginjal akut, ada yang dirawat masih 34 (pasien)," kata Syahril dalam keterangan pers secara daring termasuk juga oleh KOMPAS.TV, Jumat (4/11).
"Yang meninggal (akibat gagal ginjal akut) 190, dan 99 pasien sembuh," imbuhnya.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV