> >

Kecurigaan Awal Bibi Brigadir J Bongkar Skenario Sambo: Reza Tak Angkat Telepon hingga Minta Jemput

Peristiwa | 4 November 2022, 07:07 WIB
Bibi Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Roslin Simanjuntak, menceritakan kecurigaannya atas kematian Brigadir J di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (3/11/2022). (Sumber: Tangkapan layar KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Roslin Emika Simanjuntak, bibi Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, mengaku curiga dengan skenario baku tembak yang dibuat Ferdy Sambo atas kematian keponakannya sejak adik Brigadir J, Mahareza Rizky Hutabarat tak mengangkat telepon darinya pada hari kematian sang kakak.

"Puncak-puncak kejanggalan itu setelah kami menelepon Reza, dia tidak mau mengangkat, selama ini kan saya dekat dengan Reza, setiap telepon pasti diangkat," kata Roslin di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (3/11/2022) malam.

Apalagi, kata Roslin, saat itu kondisi keluarga di Jambi ingin mengetahui proses autopsi dan pemulangan jenazah Brigadir J.

"Kakaknya meninggal kan harusnya dia lebih aktif ya untuk mengangkat HP (handphone -red)," ujarnya.

"Apalagi yang menelepon ini keluarga, tantenya sendiri," ucapnya.

Roslin pun mengaku semakin berusaha untuk menghubungi Reza dan memantau setiap gerak-gerik Reza ketika mendampingi jenazah Brigadir J di ruang autopsi.

Ia kembali curiga saat Reza mengatakan tidak masuk ke ruang autopsi Brigadir J dan hanya menunggu di luar ruangan.

Baca Juga: Momen Orangtua dan Adik Brigadir J Enggan Melihat Kuat Maruf saat Bersumpah di Persidangan

"Dalam hatiku, kok nggak bisa masuk, padahal kan keluarga," ujarnya.

Setelah itu, kata Roslin, Reza mengingatkan dirinya untuk tidak lagi menelepon adik Brigadir J itu.

"Masa kita nggak boleh teleponan langsung dengan dia? Seharusnya kan bisa," katanya.

Selain itu, Roslin juga mendengar Reza berkata dirinya takut saat mengangkat telepon dari tantenya itu. Ia pun bertanya-tanya, mengapa Reza merasa ketakutan saat kakaknya meninggal.

"Mungkin karena almarhum ini dari kecil dekat dengan kami, jadi ada ikatan batin ya," ucap dia.

Kemudian, ia mengaku meminta Reza untuk mengirim foto jenazah Brigadir J. Saat melihat foto yang dikirimkan Reza, Roslin langsung meyakini bahwa Brigadir J tidak terlibat baku tembak.

"Ini bukan baku tembak," kata Roslin menirukan ucapannya saat berkata kepada Reza. 

Roslin mengaku curiga karena melihat sayatan di bagian bawah mata dan jahitan di bagian hidung jenazah Brigadir J.

Baca Juga: Berlinang Air Mata, Kuat Maruf Bersumpah di Depan Keluarga Brigadir J: Demi Allah Saya Tak Ada Niat

Di sisi lain, ia semakin merasakan kejanggalan atas meninggalnya Brigadir J ketika Reza meminta dijemput di bandara saat mengiringi jenazah kakaknya dari Jakarta.

"Abang kan aparat, kamu juga aparat, ada apa ini?" ujar Roslin menirukan ucapannya kepada Reza saat itu.

Reza pun menjawab bahwa dirinya tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Roslin pun meminta Reza untuk bertanya kembali kepada pihak kepolisian mengenai pengantaran jenazah Brigadir J ke Jambi.

"Coba tanya komandanmu, apa seperti itu pengantaran seorang aparat kepolisian?" kata Roslin.

Saat itu, lanjut dia, akhirnya Reza dan peti berisi jenazah Brigadir J diantar pihak kepolisian ke kediaman orang tua mereka.

Baca Juga: Ajudan Ferdy Sambo, Ricky Rizal Minta Maaf ke Keluarga Brigadir J, Sebut Yosua Sebagai Abangnya

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, Roslin menjadi satu dari 12 saksi dari pihak keluarga dan kerabat Brigadir J di persidangan Ferdy Sambo Cs.

Ia tampak duduk di kursi saksi bersama kedua orang tua Brigadir J, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak, saat menghadiri sidang Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Kuat Ma'ruf, dan Ricky Rizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Lima terdakwa itu didakwa Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto pasal 55 dan 56 KUHP tentang pembunuhan berencana. Mereka terancam hukuman maksimal pidana mati atau penjara selama 20 tahun.

Baca Juga: Ferdy Sambo Tetap Tekankan Kekerasan Seksual, Pakar Hukum: Urusan Mayat, Jangan Bicara Soal Syahwat

 

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU