Celetukan Tak Mengenakkan Anggota saat Reza Hutabarat Berdoa di Depan Almarhum Brigadir J
Hukum | 28 Oktober 2022, 14:52 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mahareza Rizky Hutabarat, adik dari Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, mengaku sempat mendapat perlakuan tidak mengenakkan ketika menunggui jenazah kakaknya di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta.
Perlakuan tidak mengenakkan itu terjadi ketika Reza sedang mendoakan almarhum kakaknya Brigadir J yang saat itu posisinya sudah berada di dalam peti mati.
Baca Juga: Ketika Reza Dilarang Memakaikan Pakaian Brigadir J, Sempat Cekcok dengan Perwira Berpangkat Kombes
Berawal ketika proses autopsi dan pembersihan luka-luka di tubuh Brigadir J rampung, Reza kemudian meminta izin untuk mendoakan kakaknya sebelum peti ditutup.
Saat sedang mendoakan almarhum Brigadir J, Reza mengaku sempat mendengar ada seseorang yang diduga anggota polisi menyeletuk dari arah belakang.
"Udah belum sih," kata Reza menirukan celetukan anggota polisi yang berjaga, dalam acara program Rosi yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (27/10/2022) malam.
Menurut Reza, celetukan anggota polisi yang berjaga saat itu sangat mengganggu dan tidak etis. Mengingat, saat itu kondisi dirinya dalam suasana duka.
Baca Juga: Sosok Kombes Larang Dokter Forensik Jelaskan Hasil Autopsi Jenazah Brigadir J ke Reza Hutabarat
Reza mengungkapkan pada saat itu ada empat anggota polisi yang ditugaskan melakukan penjagaan.
Mendengar celetukan itu, Reza pun memilih untuk tidak mempedulikannya. Ia tetap melanjutkan berdoa untuk almarhum kakaknya Brigadir J.
Setelah dirasa cukup, peti mati jenazah Brigadir J kemudian ditutup. Selanjutnya, jenazah almarhum Brigadir J diberangkatkan ke bandara untuk proses pemulangan ke Jambi.
Selain itu, Reza mengatakan bahwa dirinya juga dilarang ketika akan memakaikan pakaian untuk alamarhum kakaknya Brigadir J.
Reza menceritakan peristiwa pelarangan tersebut terjadi ketika proses autopsi jenazah kakaknya Brigadir J rampung di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Jumat, 8 Juli 2022 malam.
Baca Juga: Cerita Polisi Menunggu di Luar Rumah Ferdy Sambo Saat Hari Kematian Brigadir J: Sangat Menegangkan
Reza menuturkan awalnya dokter forensik yang mengautopsi jenazah Brigadir J menemuinya yang saat itu sedang menunggu di luar.
Saat itu, kata Reza, dokter forensik tersebut mengatakan autopsi terhadap jenazah Brigadir J sudah selesai. Proses selanjutnya tinggal membersihkan bekas luka tembakan di tubuh Brigadir J.
Di saat yang sama, Reza meminta izin ke dokter forensik itu agar bisa memakaikan pakaian kakaknya untuk terakhir kali setelah semua proses autopsi hingga pembersihan luka selesai.
Menurut Reza, waktu itu dokter forensik sudah mengizinkan dan memperbolehkan dirinya untuk memakaikan pakaian Brigadir J.
Baca Juga: Pengamat: Reformasi Polri Tak Jalan, Malah Lebih Parah Dibanding Waktu Masih ABRI, Hedon dan Arogan
"Kata dokter tidak apa-apa, karena adik kandung dan satu-satunya keluarga yang ada di Jakarta," kata Reza.
"Cuma setelah menunggu itu sempat ada percekcokan yang pas saat akan memasangkan baju itu."
Setelah diizinkan dokter forensik, Reza lantas meminta izin kepada Kepala Yanma Polri agar bisa memakaikan pakaian kakaknya.
Namun, oleh atasaannya saat itu, Reza diminta meminta izin terlebih dahulu kepada anggota Provos berpangkat Kombes yang bertanggung jawab.
Reza pun langsung menemui perwira menengah polisi tersebut untuk meminta izin.
Baca Juga: Gayus: Bharada E Harus Tanggung Jawab atas Kematian Brigadir J, Kalau Tak Ada Dia, Tak Ada Kematian
"Izin komandan apakah saya boleh memakaikan pakaian almarhum yang terakhir kali," ucap Reza kepada Kombes tersebut.
Perwira polisi tersebut kemudian meminta Reza untuk menunggunya. Setelah itu, perwira menengah tersebut masuk ke ruang autopsi. Sementara Reza menunggunya di luar.
Setelah keluar ruang autopsi, Reza kembali meminta izin kepada Kombes tersebut. Lagi-lagi, Reza diminta menunggu karena jenazah Brigadir J sedang disuntik formalin.
Setelah menunggu sekitar 20 menit, Reza kembali mendatangi kombes tersebut untuk meminta izin lagi. Sang kombes tetap melarang Reza untuk masuk ke ruangan memakaikan pakaian kakaknya Brigadir J.
Baca Juga: Kompol Aditya: Hasil DVR CCTV Dua Jam yang Hilang Ditemukan, Tampak Brigadir J Masih Hidup
"Sudah, kamu tunggu sini saja. Itu sedang dipakaikan celananya," kata Reza menirukan ucapan perwira polisi tersebut.
Merespons hal tersebut, Reza mengaku sempat ngotot berbicara cukup keras kepada Kombes tersebut agar tetap bisa memakaikan pakaian kakaknya.
Namun meski sudah memaksa dan berkali-kali minta izin, upaya Reza tetap gagal.
"Jadi, saya tidak bisa masuk. Lalu, saya keluar untuk menenangkan diri," kata Reza.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV