Celetukan Tak Mengenakkan Anggota saat Reza Hutabarat Berdoa di Depan Almarhum Brigadir J
Hukum | 28 Oktober 2022, 14:52 WIBMenurut Reza, waktu itu dokter forensik sudah mengizinkan dan memperbolehkan dirinya untuk memakaikan pakaian Brigadir J.
Baca Juga: Pengamat: Reformasi Polri Tak Jalan, Malah Lebih Parah Dibanding Waktu Masih ABRI, Hedon dan Arogan
"Kata dokter tidak apa-apa, karena adik kandung dan satu-satunya keluarga yang ada di Jakarta," kata Reza.
"Cuma setelah menunggu itu sempat ada percekcokan yang pas saat akan memasangkan baju itu."
Setelah diizinkan dokter forensik, Reza lantas meminta izin kepada Kepala Yanma Polri agar bisa memakaikan pakaian kakaknya.
Namun, oleh atasaannya saat itu, Reza diminta meminta izin terlebih dahulu kepada anggota Provos berpangkat Kombes yang bertanggung jawab.
Reza pun langsung menemui perwira menengah polisi tersebut untuk meminta izin.
Baca Juga: Gayus: Bharada E Harus Tanggung Jawab atas Kematian Brigadir J, Kalau Tak Ada Dia, Tak Ada Kematian
"Izin komandan apakah saya boleh memakaikan pakaian almarhum yang terakhir kali," ucap Reza kepada Kombes tersebut.
Perwira polisi tersebut kemudian meminta Reza untuk menunggunya. Setelah itu, perwira menengah tersebut masuk ke ruang autopsi. Sementara Reza menunggunya di luar.
Setelah keluar ruang autopsi, Reza kembali meminta izin kepada Kombes tersebut. Lagi-lagi, Reza diminta menunggu karena jenazah Brigadir J sedang disuntik formalin.
Setelah menunggu sekitar 20 menit, Reza kembali mendatangi kombes tersebut untuk meminta izin lagi. Sang kombes tetap melarang Reza untuk masuk ke ruangan memakaikan pakaian kakaknya Brigadir J.
Baca Juga: Kompol Aditya: Hasil DVR CCTV Dua Jam yang Hilang Ditemukan, Tampak Brigadir J Masih Hidup
"Sudah, kamu tunggu sini saja. Itu sedang dipakaikan celananya," kata Reza menirukan ucapan perwira polisi tersebut.
Merespons hal tersebut, Reza mengaku sempat ngotot berbicara cukup keras kepada Kombes tersebut agar tetap bisa memakaikan pakaian kakaknya.
Namun meski sudah memaksa dan berkali-kali minta izin, upaya Reza tetap gagal.
"Jadi, saya tidak bisa masuk. Lalu, saya keluar untuk menenangkan diri," kata Reza.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV