> >

Penyebab Penyakit Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak, Benarkah Hanya gara-gara Obat Sirop Saja?

Kesehatan | 21 Oktober 2022, 05:05 WIB
Ilustrasi. Penyebab penyakit gagal ginjal akut misterius pada anak. (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ada banyak faktor, selain kandungan etilen glikol dalam obat sirop, yang diduga menjadi penyebab banyak anak menderita gagal ginjal akut misterius. Hal itu diungkapkan Hindra Irawan, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RSCM.

Saat ini, Indonesia sedang dihebohkan dengan banyaknya anak yang menderita gagal ginjal akut misterius karena mengonsumsi obat sirop yang diduga mengandung etilen glikol melebihi batas.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Kamis (20/10/2022) kembali mengeluarkan pernyataan yang memberikan informasi sejumlah obat yang diduga mengandung etilen glikol.

Obat tersebut kemudian dilarang dijual dan akan ditarik dari peredaran untuk dimusnahkan.

Obat-obat yang disebutkan oleh BPOM itu sebenarnya bukan obat baru dan sudah beredar lama. Namun, baru saat ini mempunyai efek yang diduga menjadi penyebab gagal ginjal akut misterius.

Mengenai hal ini, Hindra menjelaskan bahwa ada banyak faktor yang bisa menyebabkan anak menderita penyakit gagal ginjal akut misterius.

"Jadi untuk seseorang mengalami sakit, harus ada gangguan keseimbangan antara daya tahan tubuh, kemudian agen penyebab sakitnya, dan lingkungan," kata Hindra dalam program Kompas Malam, Kamis (20/10/2022).

Baca Juga: 99 Anak Meninggal Dunia Akibat Gagal Ginjal Akut, Apakah Benar Dipicu Zat Berbahaya dari Obat Sirop?

"Kalau dalam keseimbangan, daya tubuh bagus, paparannya tidak terlalu tinggi, lingkungan bersih, ya kita terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa."

"Jika sebaliknya, maka mungkin terjadi kejadian tersebut kepada anak-anak tertentu. Karena itu, enggak semua anak kan yang meminum obat tersebut mengalami kejadian yang sama. Ada yang bisa sembuh, ada yang tidak tertolong, dan itu memang sangat individual," paparnya.

Menurutnya, penyebab gagal ginjal akut pada anak, tak cuma disebabkan oleh satu faktor saja.

"Itu yang sedang dicari. Jadi kelihatannya multi faktor, bukan hanya melulu dari zat yang dicurigai," ujarnya.

Sementara mengenai bagaimana obat bisa menjadi pemicu gagal ginjal dan berakibat fatal, Hindra menjelaskan, hal itu tergantung dari kerentanan anak dan faktor lain yang mungkin belum diketahui.

"Jadi kelihatannya ini mereka meminum obat dan segera memberikan reaksi yang merugikan bagi yang bersangkutan karena bisa membentuk batu, merusak fungsi ginjal," lanjutnya.

"Ginjal kan fungsinya untuk memfilter zat-zat racun yang dihasilkan dalam tubuh untuk dikeluarkan. Kalau ginjal terganggu fungsinya, karena zat-zat itu tidak bisa dikeluarkan, meracuni tubuh anak. Maka terjadilah kejadian-kejadian yang fatal," urainya.

"Jadi memang itu tergantung dari kerentanan anak tersebut dan mungkin ada faktor lain yang belum kita temukan dan sedang diupayakan untuk diketahui," ucapnya.

Baca Juga: Daftar 14 RS Rujukan Gangguan Ginjal Akut dan Nomor Lab yang Bisa Hubungi

Untuk mengantisipasi semakin banyaknya anak-anak yang terkena penyakit gagal ginjal akut misterius, Kementerian Kesehatan pun mengimbau untuk tidak meminum obat sirop dan alternatif obat tablet atau kapsul.

Hindrawan menilai, kasus ini bisa menjadi hikmah agar orang tua tidak sembarangan untuk membeli atau memberikan obat pada anak mereka yang sakit.

BPOM sebagai badan yang bertanggung jawab juga disebutnya agar lebih ketat dan tegas dalam pengawasan terhadap produsen obat.

"Saya kira Kementerian Kesehatan membuat program untuk masyarakat yang mempunyai dampak luas dan memegang prinsip kehati-hatian. Karena dicurigainya itu sirop, maka diimbau agar hati-hati, karena untuk meminum obat ada indikasinya," kata dia lagi.

"Kalau untuk obat itu kita harus lihat kedaluwarsanya, bagaimana kemasannya, labelnya, izin edarnya dan di mana belinya."

"Obat kan harus dibeli di apotek, di fasilitas pelayanan kesehatan yang terpercaya, yang terdaftar, yang memegang teguh cara pembuatan dan penyimpanan obat. Itu banyak faktor."

"Saya kira sekarang hikmahnya, masyarakat bahwasanya beli obat enggak boleh sembarangan, memakai obat enggak boleh sembarangan dan produsen kalau memproduksi jaga quality control-nya dan Badan POM juga melakukan (pengawasan) secara berkala, ketat, konsisten dan tegas," pungkasnya.

 

Baca Juga: Ada Obat Penawar dari Luar Negeri, Didatangkan Kemenkes untuk Pasien Gangguan Ginjal Akut Anak

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU