Ferdy Sambo Murka ke Anak Buahnya Lihat CCTV Brigadir J Masih Hidup: Musnahkan Semuanya!
Hukum | 19 Oktober 2022, 15:02 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ferdy Sambo emosi dan naik pitam mengetahui empat anak buahnya sudah melihat isi rekaman CCTV di sekitar rumah dinasnya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
CCTV itu berisi peristiwa penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J pada 8 Juli 2022 dan ditemukan bukti, Brigadir J ternyata masih hidup 17.07 sampai 17.11 WIB, saat Ferdy Sambo datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumahnya di Kompleks Polri tersebut.
Ferdy Sambo lantas perintahkan untuk hapus semua CCTV tersebut dengan nada marah.
Fakta Ini terungkap dalam sidang kasus obstruction of justice atau menghalangi penyidikan kasus kematian Brigadir J dengan terdakwa Brigjen Hendra Kurniawan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (19/10/2022).
Menurut jaksa, kejadian itu bermula saat Brigjen Hendra Kurniawan dan AKBP Arif dan Brigjen Hendra Kurniawan menghadap Ferdy Sambo di ruang kerjanya di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/7/2022) sekira pukul 20.00 WIB.
Dalam kesempatan itu, Hendra dan Arif hendak melaporkan bahwa isi rekaman CCTV yang dia lihat berbeda dengan kronologi kematian Brigadir J versi Ferdy Sambo. Waktu itu Sambo masih Kadiv Propam Polri.
Ternyata, dalam rekaman CCTV itu, Arif melihat Yosua masih hidup pada pukul 17.07 sampai 17.11 WIB.
Padahal, dalam skenario awal Ferdy Sambo, Brigadir J sudah meningal di sekitar waktu itu, saat ia sampai di TKP Duren Tiga.
"Saksi Ferdy Sambo mengatakan 'bahwa itu keliru'," ujar jaksa dalam persidangan
"Namun pada saat itu saksi Arif Rachman Arifin mendengar nada bicara saksi Ferdy Sambo sudah mulai meninggi atau emosi dan menyampaikan kepada terdakwa Hendra Kurniawan dan saksi Arif Rachman Arifin 'masa kamu tidak percaya sama saya'," tuturnya.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV