Senin Besok Polres Depok Panggil Wakil Ketua DPRD yang Hukum Sopir Truk Guling-Guling
Hukum | 25 September 2022, 05:45 WIBPelapor menyatakan mengalami kerugian sakit pada pipi sebelah kiri serta pada bagian punggung.
Tajudin Minta Maaf
Tajudin Tabri mengakui tindakan memarahi dan menghukum sopir truk dengan push up serta berguling-guling di aspal lantaran terbawa emosi karena sudah beberapa kali truk merusak portal yang dibuat.
Pembuatan portal ini agar truk dengan muatan tertentu tidak bisa lewat jalan Krukut, Limo, Depok karena ada jalur pipa gas yang membentang di atas jalan.
Dalam video yang viral di media sosial tampak truk ingin melewati jalur pipa gas dan menabrak portal pembatas.
Baca Juga: Hotman Paris Geram, Ikut Viralkan Anggota DPRD Depok Injak Sopir Truk
Menurut Tajudin beberapa kali truk merusak portal yang dibuat. Warga sudah membuat peringatan adanya jalur pipa gas yang membentang. Namun tetap saja truk mencoba melewati jalan.
Truk yang melintas jalan Krukut ini kebanyakan mengangkut tanah untuk proyek pembangunan jalan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) sesi III.
"Kejadian itu memang di luar kontrol saya, karena ini kejadian sudah tiga kali. Di grup WA saya juga muncul pertanyaan, dewan kerjaannya ngapain sampai-sampai ini kejadian sudah dua kali," ujarnya saat jumpa pers usai video marah-marahnya viral, Jumat (23/9/2022).
Poitikus Partai Golkar itu menambahkan atas banyaknya pesan yang muncul di grup Whatsapp dirinya berinisiatif turun ke jalan dan meminta agar truk bermuatan besar tidak melintas jalan Raya Krukut yang sudah ditandai dengan portal.
Tak berapa hari setelah kejadian kedua, dirinya mendapat telepon ada truk yang kembali menabrak portal pembatas.
Warga juga tidak berani untuk menegur pihak pembangunan jalan tol agar truk yang membawa tanah tidak melintas Jalan Krukut.
"Akhirnya saya spontan, ini yang ketiga kali. Tanpa melihat saya siapa, memang didasari oleh rasa emosi karena kejadian yang berulang-ulang. Saya emosi dan meminta maaf," ujarnya.
"Memang saya suruh push up dan berguling, maksudnya efek jera saja. Tapi kalau menurut masyarakat perbuatan itu salah, saya mohon maaf," sambungnya.
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas.com