Soal Santri Gontor Tewas, Wapres Ma ruf: Jangan Sampai Terjadi Kekerasan Lagi
Peristiwa | 7 September 2022, 10:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin secara tegas meminta agar segala bentuk tindakan kekerasan dalam dunia pendidikan baik di sekolah maupun pondok pesantren dihentikan.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Wapres Masduki Baidlowi dalam keterangan persnya di Palembang, di sela kunjungan kerja Wapres di Provinsi Sumatera Selatan, Selasa (6/9/2022).
Tanggapan dari Wapres itu terkait dengan wafatnya seorang santri bernama AM (17 tahun) dari Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor 1, Ponorogo, Jawa Timur, yang meninggal pada 22 Agustus 2022 lantaran diduga dianiaya sesama santri.
Masduki juga menjelaskan, Wapres memberikan arahan agar kekerasan tidak terjadi lagi, baik itu di lembaga pendidikan berlatar agama seperti pesantren atau sejenisnya, maupun lembaga pendidikan lain.
“Wapres memberikan satu arahan agar jangan sampai terjadi kekerasan yang seperti itu lagi di lembaga pendidikan, apakah itu pesantren ataupun lembaga pendidikan berasrama yang lain ataupun apakah yang berlatar belakang agama ataupun tidak,” kata Masduki dikutip dari situs resmi Wapres RI.
Apapun alasan dan motifnya, lanjutnya, tindakan kekerasan dalam dunia pendidikan menurut Wapres tidaklah tepat.
Termasuk, kata dia, bentuk hukuman (punishment) yang menyebabkan kekerasan fisik harus dihilangkan dari lembaga pendidikan.
“Kita ambil pelajaran kepada lembaga pendidikan yang lain agar jangan terjadi seperti itu lagi. Karena ini kan beruntun ya, banyak sekali kejadian-kejadian (kekerasan) seperti itu, dulu juga pernah terjadi di lembaga pendidikan negara (seperti) Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN), terus di mana lagi, di mana lagi, banyak sekali kejadian-kejadian seperti itu yang disebabkan oleh proses yang dihubungkan dengan pelatihan fisik bagi seorang siswa misalnya,” ujarnya.
Baca Juga: Ternyata Santri Gontor yang Dianiaya Senior Ada 3 Orang, 1 Tewas dan 2 Lainnya Luka-luka
Sebagai informasi, kasus ini dapat sorotan publik usai ibunda AM yang bernama Soimah mengadu di media sosial bahwa anaknya meninggal tidak wajar di Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Darussalam Gontor 1, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Setelah aduan ini viral, pihak Ponpes pun akhirnya buka suara dan mengakui bahwa AM memang meninggal akibat tindakan kekerasan.
Terkait kejadian di Gontor, tutur Masduki, Wapres mengharapkan agar kasus tersebut segera selesai dan Gontor sebagai lembaga pendidikan yang selama ini memiliki reputasi baik dapat terus berjalan sebagaimana mestinya.
Ia juga meminta sekaligus mengambil pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang.
“Pastikan bahwa proses belajar mengajar di Gontor tidak terganggu oleh kasus ini. Dan ini sedang ditangani dengan baik oleh pihak kepolisian dan pihak manajemen dari Gontor juga sangat terbuka dan cukup bekerjasama dengan baik untuk proses pemeriksaan ini, ada beberapa saksi dan seterusnya,” ujar Masduki.
“Jadi, kita berharap bahwa ini bisa segera selesai, kasus ini bisa segera terungkap, dan duduk perkaranya, semuanya terjelaskan dan terselesaikan dan proses hukumnya bisa dilanjutkan,” ujarnya.
Baca Juga: Terungkap Pemicu Santri Gontor Tewas Dianiaya, Diduga Salah Paham karena Alat Perkemahan
Lebih jauh, menurut Masduki, Wapres menuturkan bahwa sebenarnya pemerintah sejauh ini telah menerbitkan berbagai panduan dan aturan agar tindakan kekerasan dalam dunia pendidikan tidak berulang.
“Tetapi memang, terkadang ada semacam ekses yang tidak bisa digeneralisir, tapi itu kasuistik dan memang harus kita ambil pelajaran jangan sampai terjadi hal yang seperti itu lagi di lembaga-lembaga pendidikan yang lain,” ujarnya.
Sekali lagi apapun bentuknya, tutur Masduki, sebagaimana diungkapkan Wapres bahwa tindakan kekerasan fisik dalam dunia pendidikan, sesuai aturan tidak diperkenankan.
“Jadi kalau ada kejadian seperti itu saya kira mestinya ada tindakan kedisiplinan yang (harus ditegakkan) bagaimana supaya (segala bentuk kekerasan) tidak terjadi lagi,” ucapnya.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Ponpes Gontor soal Tewasnya Santri Diduga Dianiaya Sesama Teman
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/Wapresri.go.id