Mantan Hakim Agung dan Eks Kabareskrim Sebut Tersangka Boleh Tolak Penggunaan Lie Detector
Hukum | 6 September 2022, 22:13 WIB“Secara hukum demikian, bahkan sudah melakukan, dia kembali mencabut, itu hak sebenarnya.”
Senada dengan Gayus, Ito pun menyebut bahwa tersangka atau saksi berhak menolak penggunaan pendeteksi kebohongan.
Baca Juga: Istri Ferdy Sambo Diperiksa Selama 7 Jam Menggunakan Lie Detector, Akankah Efektif?
“Jadi kalau orang itu menolak menggunakan alat lie detector, itu dia bisa, sangat berhak, karena kan itu diatur dalam undang-undang,” tuturnya.
Namun, lanjut Ito, penggunaan lie detector juga ada dasar hukumnya yaitu Sprin Kapolri Nomor 295 tahun 1993.
Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, polisi mengungkapkan bahwa hasil uji kebohongan terhadap tiga tersangka pembunuhan Brigadir J, yakni Bharada E atau Richard Eliezer, Bripka RR atau Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf (KM), telah keluar dan menunjukkan bahwa mereka berkata jujur.
"Barusan saya dapat hasil sementara uji poligraf terhadap RE, RR, dan KM, hasilnya no deception indicated alias jujur," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Andi Rian Djajadi kepada wartawan, Selasa (6/9/2022), dilansir dari Antara.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV