> >

Misteri Lem di Kepala Belakang Brigadir Yoshua

Aiman | 8 Agustus 2022, 07:15 WIB

Kini saya mendapati fakta baru, bahwa bagian kepala belakang Brigadir Yoshua dilem! Biasanya luka hasil pemeriksaan forensik, selalu dijahit. Tak pernah dilem. (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kembali sejumlah fakta baru terungkap seiring dengan perkembangan kasus hukum yang menyelimuti misteri terbunuhnya Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat.

Mulai dari "penempatan khusus" Irjen Ferdy Sambo di Mako Brimob, sampai lem, yang secara eksklusif saya temukan, dari dokumen otopsi kedua Brigadir Yoshua. Ada apa?

Akhir pekan kemarin, kita dikejutkan dengan pasukan Brimob dengan senjata lengkap dan kendaraan taktis, melakukan penebalan keamanan di Mabes Polri.

Selang beberapa jam, kita juga mendengar informasi mutakhir, Irjen Ferdy Sambo masuk ke tempat khusus karena dugaan pelanggaran etik soal dugaan perusakan CCTV di sekitar TKP.

Yang menjadi perhatian adalah, kasus ini seolah berbalik 180 derajat.

Baca Juga: Istri Ferdy Sambo Akhirnya Muncul: Saya Mempercayai dan Tulus Mencintai Suami Saya

Informasi dari sumber sejumlah perwira di lingkungan Mabes Polri yang saya dapatkan adalah terkait dengan pengakuan jujur Bharada Eliezer atau Bharada E tentang peristiwa yang sesungguhnya terjadi.

Informasi yang saya dapatkan, bukan Bharada Eliezer yang menembak Yoshua. Melainkan pada saat Eliezer datang, Yoshua sudah bersimbah darah di salah satu ruangan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Baca Juga: Kasus Penembakan Brigadir J, Sopir & Ajudan Istri Ferdy Sambo, Bharada RE dan Brigadir RR Ditangkap

Soal kebenaran hal ini, tentu menjadi fokus penyelidikan Tim Khusus (Timsus) bentukan Kapolri. Karena Timsus bekerja dengan asas Pro Justitia, alias demi keadilan-yang berarti hasil penyelidikannya akan berlanjut ke penyidikan hingga ke sidang pengadilan.

Apa yang menjadi tanda tanya adalah, bagaimana peristiwa ini terjadi? Biarlah ini menjadi isu yang terus diselidiki dan diinvestigasi oleh sejumlah pihak, polisi, Komnas HAM, dan tak terlepas, wartawan.

Misteri Lem di Kepala

Di sisi lain, saya mendapatkan fakta yang tak kalah mengejutkan.

Jika pekan lalu ada fakta bahwa kepala bagian belakang Brigadir Yoshua diketahui berlubang hingga ke hidung, yang diduga merupakan jalan peluru yang ditembakkan dari kepala belakang hingga menembus keluar hidung.

Kini saya mendapati fakta baru, bahwa bagian kepala belakang Brigadir Yoshua dilem!

Sumber yang mengutip pernyataan dokter forensik yang sempat memeriksa, mengungkapkan bahwa sejumlah dokter forensik ini terkejut dengan lem ini.

Mengapa?

Karena biasanya luka hasil pemeriksaan forensik, selalu dijahit. Tak pernah dilem.

Baca Juga: Bharada E Beberkan Sejumlah Nama yang Diduga Terlibat dalam Kasus Brigadir J

Apalagi bentuknya seperti hendak ditutupi dengan rambut bagian belakang, ada apa?

Saya mendapatkan dokumen autopsi kedua Brigadir Yoshua secara eksklusif, dan akan tayang di Program AIMAN setiap Senin pukul setengah 9 malam di Kompas TV.

Keberadaan lem ini menambah kondisi misterius lainnya, yakni bagian kepala belakang yang tidak diinfokan sama sekali pada proses autopsi pertama.

Kala itu malah disebutkan berdasarkan keterangan polisi dari hasil autopsi pertama, luka di hidung pada jenazah Brigadir Yoshua merupakan goresan peluru. Kini, luka itu diduga akibat tembakan dari arah kepala belakang yang kemudian menembus hidung.

Muncul analisa di sini. Apakah luka ini hendak ditutupi karena proses tembak-menembak yang disebutkan sebelumnya berhadap-hadapan? Lalu kenapa bisa ada di kepala belakang?

Sebuah pertanyaan!

Baca Juga: Bawakan Pakaian, Istri Ferdy Sambo Belum Diizinkan Besuk sang Suami di Mako Brimob

Organ Hilang pada Autopsi Pertama

Dari hasil autopsi kedua terungkap bahwa posisi otak telah berpindah. Namun sejumlah dokter forensik menganggap hal ini wajar.

Tapi ada pula pertanyaan lainnya. Ke mana hilangnya pankreas dan kantung kemih Brigadir Yoshua?

Pernyataan dokter Ade Firmansyah, anggota tim dokter forensik yang melakukan autopsi kedua, menarik untuk dicermati.

"Kalau jenazah sudah diautopsi, organnya dilepas sehingga saluran luka akan sulit dicari tahu pada autopsi kedua," ungkap Ade kepada wartawan di Jambi, kala itu.

Pertanyaan berikutnya, apakah dilepas lalu dikembalikan pada otopsi pertama? Ataukah ada yang hilang sehingga akan semakin sulit untuk diketahui kejadian sesungguhnya?

Lagi-lagi sebuah fakta yang memunculkan pertanyaan besar.

Saya Aiman Witjaksono...Salam!

Penulis : Redaksi-Kompas-TV

Sumber : Kompas TV


TERBARU