Mengapa?
Karena biasanya luka hasil pemeriksaan forensik, selalu dijahit. Tak pernah dilem.
Baca Juga: Bharada E Beberkan Sejumlah Nama yang Diduga Terlibat dalam Kasus Brigadir J
Apalagi bentuknya seperti hendak ditutupi dengan rambut bagian belakang, ada apa?
Saya mendapatkan dokumen autopsi kedua Brigadir Yoshua secara eksklusif, dan akan tayang di Program AIMAN setiap Senin pukul setengah 9 malam di Kompas TV.
Keberadaan lem ini menambah kondisi misterius lainnya, yakni bagian kepala belakang yang tidak diinfokan sama sekali pada proses autopsi pertama.
Kala itu malah disebutkan berdasarkan keterangan polisi dari hasil autopsi pertama, luka di hidung pada jenazah Brigadir Yoshua merupakan goresan peluru. Kini, luka itu diduga akibat tembakan dari arah kepala belakang yang kemudian menembus hidung.
Muncul analisa di sini. Apakah luka ini hendak ditutupi karena proses tembak-menembak yang disebutkan sebelumnya berhadap-hadapan? Lalu kenapa bisa ada di kepala belakang?
Sebuah pertanyaan!
Baca Juga: Bawakan Pakaian, Istri Ferdy Sambo Belum Diizinkan Besuk sang Suami di Mako Brimob
Organ Hilang pada Autopsi Pertama
Dari hasil autopsi kedua terungkap bahwa posisi otak telah berpindah. Namun sejumlah dokter forensik menganggap hal ini wajar.
Tapi ada pula pertanyaan lainnya. Ke mana hilangnya pankreas dan kantung kemih Brigadir Yoshua?
Pernyataan dokter Ade Firmansyah, anggota tim dokter forensik yang melakukan autopsi kedua, menarik untuk dicermati.
"Kalau jenazah sudah diautopsi, organnya dilepas sehingga saluran luka akan sulit dicari tahu pada autopsi kedua," ungkap Ade kepada wartawan di Jambi, kala itu.
Pertanyaan berikutnya, apakah dilepas lalu dikembalikan pada otopsi pertama? Ataukah ada yang hilang sehingga akan semakin sulit untuk diketahui kejadian sesungguhnya?
Lagi-lagi sebuah fakta yang memunculkan pertanyaan besar.
Saya Aiman Witjaksono...Salam!
Penulis : Redaksi-Kompas-TV
Sumber : Kompas TV