> >

Pengacara Sebut Brigadir J Nangis Ketakutan karena Terus Diancam Dibunuh, Ada Rekaman Elektroniknya

Hukum | 25 Juli 2022, 07:11 WIB
Brigadir J dimakamkan di Kecamatan Sungai Bahar, Muarojambi. Penembakan Brigadir J, Ayah Temukan Kejanggalan Minta Kapolri Bentuk Tim Pencari Fakta (Sumber: TRIBUNJAMBI.COM/ARYO TONDANG)

Baca Juga: Kapolri Nonaktifkan 2 Jenderal dan 1 Kombes, Irjen Napoleon: Mereka Masih Bisa Kembali

"Ini dikaitkan lagi pada bulan Juni, dia sampai menangis saking takutnya, mengadu kepada orang yang dia percaya," tuturnya.

Adapun orang yang dipercaya oleh Brigadir J tersebut, kata Kamaruddin, masih dirahasiakan. Menurut Kamarudin, ia bukanlah anggota keluarga Brigadir J.

Lebih lanjut, Kamaruddin menjelaskan mengenai ancaman pembunuhan yang diterima Brigadir J untuk terakhir kali atau pada Kamis (7/7/2022).

Dalam ancaman tersebut, kata Kamaruddin, disampaikan bahwa Brigadir J akan dihabisi atau dibunuh jika ia naik ke atas.

Baca Juga: Irjen Napoleon soal Kasus Kematian Brigadir J: Siapa pun yang Terlibat Harus Gentle, Jangan Cemen

"Di situ diancam, apabila naik ke atas, akan dihabisi atau dibunuh," kata Kamaruddin.

Namun, Kamaruddin mengaku belum memahami makna dari kalimat ‘naik ke atas’. Menurutnya, pemahaman soal makna naik ke atas ini adalah ranah penyidik.

"Karena temuan itu, sudah kami serahkan ke penyidik utama, supaya digali, melibatkan tim siber dan yang ahli di bidang itu," ucap Kamaruddin.

Sementara terkait rencana pelaksanaan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J, Kamaruddin menuturkan, hal itu akan dilakukan pada Rabu (27/7/2022).

Baca Juga: Pengacara Ragukan Dokter Polri, Minta Autopsi Ulang Brigadir J Libatkan RSPAD, RS AL, hingga RS AU

Dalam autopsi ulang yang rencananya akan dilaksanakan di RSUD Sungai Bahar tersebut, kata Kamaruddin, akan melibatkan 10 tim forensik.

Adapun pengecekan dilakukan di ruang utama untuk autopsi, ruang rapat forensik, dan ruang persiapan forensik.

"Iya sudah dipastikan (RSUD Sungai Bahar jadi lokasi autopsi ulang), kita mengecek ruangan yang layak untuk melakukan autopsi. Pelaksanaannya ada 10 orang (tim forensik)," ujarnya.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Tribunnews.com


TERBARU