Di Momen Iduladha, Jokowi Beri Pesan Penting Ini ke Masyarakat: Covid-19 Masih Ada, Tetap Bermasker!
Peristiwa | 10 Juli 2022, 09:23 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV — Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap bermasker dan melakukan vaksinasi booster.
Imbauan itu Jokowi sampaikan usai menunaikan Salat Iduladha di Masjid Istiqlal, Jakarta, pagi tadi bersama Iriana dan sejumlah menteri dan duta besar.
"Saya juga ingin mengingatkan kita semuanya bahwa Covid-19 masih ada, oleh sebab itu baik di dalam ruangan dan di luar ruangan memakai masker adalah masih sebuah keharusan," kata Jokowi kepada awak media yang dipantau secara daring, Minggu (10/7/2022).
Selain itu, ia juga mengingatkan masyarakat soal vaksinasi booster di tengah merebaknya varian Omicron subvarian BA.4 dan BA.5.
Baca Juga: Respons KAI Terkait Vaksinasi Booster Jadi Syarat Perjalanan
Bahkan, ia juga mengimbau pemerintah daerah dan TNI/Polri yang kotanya memiliki interaksi tinggi untuk kembali menggencarkan kembali vaksinasi booster.
"Dan utamanya untuk kota-kota yang interaksi masyarakatnya tinggi, saya masih mengingatkan lagi utk pemerintah daerah, pemkab, dan provinsi serta TNI dan Polri untuk terus melakukan vaksinasi booster karena memang ini diperlukan," ujarnya.
Sebagai informasi, kebijakan terkait masker dan vaksinasi booster disampaikan Jokowi menindaklanjuti soal rencana vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster akan menjadi syarat perjalanan dalam negeri mulai tanggal 17 Juli 2022 mendatang.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi yang didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nazarudin Umar, menyatakan vaksinasi sebagai syarat perjalanan dilakukan sebagai bentuk hati-hati dan kewaspadaan negara terkait tingginya angka Covid-19 di sejumlah negara.
"Kita harus hati-hati, kita tetap harus waspada karena memang faktanya Covid-19 itu masih ada utamanya varian BA.4 dan BA.5 di semua negara. Alhamdulillah kita masih diangka yang terkendali negara lain masih ada yang diatas 100ribu kasus hariannya. Itu yang harus kita waspadai," tukasnya.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV