Sertu Bayu Diduga Tewas Dianiaya 2 Perwira, Panglima TNI Cium Gelagat Tak Beres: Sengaja Dilambatkan
Hukum | 7 Juni 2022, 12:19 WIBPada Juni 2021, anaknya mendapatkan tugas ke Timika. Namun, pada tanggal 8 November 2021, anaknya pulang dalam keadaan tak bernyawa.
Baca Juga: Dihadiri oleh Megawati Hingga Panglima TNI, BIN Resmikan "Smart Campus" di STIN Bogor
Sri menduga ada hal yang janggal terkait kematian anaknya Sertu Marctyan Bayu Pratama tersebut. Karena itu, ia meminta dilakukan autopsi ulang.
"Saya minta autopsi ulang, tapi petugas justru hanya memberikan janji akan diberi hasil autopsi," kata Sri Rejeki pada Kamis (2/6/2022).
Sri mengaku dua hari sebelum mendapat kabar anaknya tewas, dia sempat melakukan komunikasi melalui video call.
Dalam perbincangan itu, Sri menyebut korban tampak sehat. Namun, setelah itu ia justru dikabarkan bahwa putranya telah meninggal dunia.
Baca Juga: Motif Pembunuhan Pria di Tangerang: Pelaku Sakit Hati Kakaknya Ditawari Rp300 Ribu untuk Bersetubuh
"Anak saya dipulangkan dari Timika dan dimakamkan di TPU Pracimaloyo," ujarnya.
Selama prosesi pemakaman, dia sempat tak diizinkan melihat jasad putranya. Setelah berhasil mendapat izin, Sri akhirnya diperbolehkan melihat putranya.
Namun, betapa kagetnya Sri melihat jenazah putranya yang saat itu penuh luka lebam. Sri menduga bahwa kematian anaknya tidak wajar dan ada unsur pidana.
Ia pun akhirnya mencari informasi mengenai penyebab kematian anaknya. Hasilnya, Sertu Bayu tewas lantaran dianiaya oleh dua oknum seniornya di Timika.
Baca Juga: Jenderal TNI Dudung Abdurachman Beri Penghargaan Kepada 34 Personel TNI AD yang Ikut Tim SEA Games
"Kalau kabarnya, oknum itu berpangkat letnan. Kasus ditangani otmil Jayapura," kata dia.
"Namun, tanggal 25 Mei lalu, kabarnya diserahkan ke Pengadilan Militer di Jakarta.”
Akan tetapi, Sri mengaku heran karena belum ada tindakan serius terhadap kedua oknum senior anaknya tersebut.
Adapun Sri mengetahui belum ada tindakan serius itu setelah melihat unggahan seorang oknum di salah satu media sosial.
Baca Juga: Jurnalis The Guardian & Ahli Suku Adat Hilang di Pedalaman Hutan Amazon
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Tribunnews.com