Harga Pertamax Naik, BIN Minta Masyarakat Mampu Tak Beralih ke BBM Subsidi
Peristiwa | 6 April 2022, 10:28 WIBAdaptasi, menurut dia menjadi pilihan terbaik saat menghadapi faktor eksternal harga BBM.
Sebab, kata Budi, terus memaksakan harga murah (mitigasi) malah sangat berisiko karena akan menguras Pertamina dan juga mudah ditumpangi kelompok kepentingan untuk membuat resah bahkan rusuh sosial. .
Meski demikian,Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) mengakui kenaikan ini akan tetap berdampak tak langsung pada biaya hidup masyarakat. Terutama karena terakumulasi dengan kenaikan komoditas lain.
Padahal, pendapatan masyarakat baru berangsur pulih setelah didera Covid-19 yang panjang.
Salah satu kunci stabilitas harga di pasar adalah Pemerintah akan berusaha keras memastikan suplai memadai.
Budi menuturkan, pemerintah juga berupaya agar kenaikan harga-harga saat ini tidak sampai menyengsarakan rakyat.
"Tentu untuk memastikan kenaikan harga-harga saat ini tidak sampai menyengsarakan rakyat, pemerintah akan terus bekerja keras menjamin ketersediaan, membuat perencanaan BBM yang lebih baik, real time, dan berbasis data, serta membuat rambu-rambu agar kalangan mampu tidak berpindah mengonsumsi BBM subsidi," jelasnya.
Semua orang suka BBM murah. Segelintir ahli percaya, BBM murah mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun adaptasi harga BBM saat ini bisa lebih bernilai saat menjadi dorongan kuat munculnya inovasi.
Secara umum, kenaikan harga BBM jenis Pertamax per 1 April 2022 merupakan langkah pemerintah dalam menghadapi lonjakan harga minyak dunia yang mencapai di atas 100 dolar AS per barel karena krisis Rusia-Ukraina.
Baca Juga: Harga Pertamax Naik, Kepala BIN Ajak Masyarakat Ubah Gaya Hidup: Naik Sepeda dan Jalan Kaki
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Purwanto
Sumber : Antara