Kisah Badak Sumatera Rosa, 8 Kali Keguguran dan Punya Perilaku Berbeda dari Satwa Liar Lain
Peristiwa | 28 Maret 2022, 19:34 WIBKelahiran kali ini merupakan hasil dari kebuntingan badak Rosa yang kesembilan, dengan masa kebuntingan 476 hari, sejak Desember 2020 hingga Maret 2022.
Berdasarkan keterangan Drh. Zulfi Arsan, selama kebuntingan badak Rosa mendapatkan pemberian tambahan hormon penguat janin hingga menjelang masa melahirkan.
Pemeriksaan kesehatan kebuntingan juga dilakukan secara rutin dengan menggunakan alat Ultrasonografi (USG).
Di samping itu, pemberian pakan yang baik dan cukup, serta pemantauan perilaku juga dilakukan untuk mendukung kebuntingan ini.
Kelahiran anak badak sumatera menunjukkan kepada dunia keberhasilan upaya konservasi spesies mamalia besar.
Baca Juga: Tokoh Konservasi Badak Indonesia, Widodo S. Ramono, Meninggal Dunia
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Senin (28/3/2022) mengumumkan kelahiran seekor Badak Sumatera betina di Suaka Badak Sumatera.
Binatang yang terancam punah itu lahir di Taman Nasional Way Kambas pada Kamis, 24 Maret 2022 pukul 11.44 WIB.
Anak Badak Sumatera itu lahir dari induk bernama Rosa dengan jantan bernama Andatu.
“Kelahiran Badak sumatera ini merupakan sebuah kabar gembira di tengah upaya Pemerintah Indonesia dan mitra kerja meningkatkan populasi badak sumatera,” kata Wiratno, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Wiratno menyampaikan, kelahiran anak badak Rosa ini menambah jumlah badak yang berada di dalam SRS TNWK menjadi delapan ekor.
Selain badak Rosa, badak lain yang saat ini menempati SRS TNWK adalah Bina (betina), Ratu (betina), Andalas (jantan), Harapan (jantan), Andatu (jantan), dan Delilah (betina).
"Dengan kelahiran anak badak Rosa di SRS TNWK ini, kita menaruh harapan untuk terus mendapat kabar bahagia dari kelahiran-kelahiran badak sumatera lainnya di masa depan,” ujar Wiratno.
Menteri LHK Siti Nurbaya dilaporkan menghargai langkah-langkah dan kepemimpinan lapangan Dirjen KSDAE Wiratno, yang terus berkomitmen menjaga dan mengelola secara lestari keanekaragaman hayati, untuk kepentingan nasional dan dunia, masa kini dan mendatang.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV