Hati-hati! Ini 5 Bahaya Minyak Goreng Jelantah bagi Kesehatan, Kolesterol dan Obesitas Mengintai
Kesehatan | 28 Maret 2022, 08:20 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Penggunaan kembali minyak jelantah berisiko meningkat setelah harga minyak goreng melambung naik beberapa pekan terakhir.
Menggunakan minyak jelantah bukan solusi mengatasj langka dan mahalnya minyak goreng mengingat bahaya kesehatan yang mengintai di baliknya.
Minyak jelantah adalah minyak goreng yang digunakan berulang kali hingga berubah warna dari kuning jernih menjadi kecoklatan atau kehitaman.
Minyak dikatakan jelantah apabila apabila telah dimasak lebih dari tiga kali atau warna minyak berubah menjadi kehitaman.
Peneliti di Pusat Riset Kimia Maju Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Yan Irawan menjelaskan bahwa bahaya minyak jelantah antara lain meningkatkan kolesterol.
Baca Juga: Cara Membuat Minyak Goreng dari Kelapa, Bisa Jadi Alternatif Saat Harga Migor Naik
Minyak jelantah mengandung asam lemak bebas yang menyebabkan kolesterol dan memicu penyakit jantung.
“(Bahaya minyak jelantah atau minyak goreng bekas) kolesterol yang disebabkan oleh kandungan asam lemak bebas. Yang pada akhirnya berisiko terhadap penyakit jantung,” ujar Yan, dikutip dari Kompas.com.
Tidak hanya itu saja, berikut bahaya minyak goreng jelantah atau bekas, melansir NDTV, Senin (28/3/2022).
1. Menyebabkan Kanker
Minyak jelantah mengandung lebih banyak karsinogenik, senyawa yang menyebabkan kanker.
Penelitian menunjukkan, memanaskan ulang minyak dapat menghasilkan aldehida, elemen beracun.
2. Peradangan
Memasak makanan dengan menggunakan kembali minyak goreng juga dapat meningkatkan radikal bebas dalam tubuh, yang dapat menyebabkan peradangan.
Ini menjadi akar penyebab sebagian besar penyakit termasuk obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.
Peradangan yang tinggi dalam tubuh juga dapat menurunkan kekebalan dan membuat Anda rentan terhadap infeksi virus.
3. Meningkatkan kolesterol LDL
Makanan yang dimasak dengan minyak warna hitam apabila dikonsumsi dapat meningkatkan kadar LDL atau kolesterol jahat dalam tubuh.
Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan nyeri dada.
Baca Juga: Cek Disini, Daftar Harga Minyak Goreng Kemasan dan Premium di Toko Jejaring
Hindari menggunakan kembali minyak goreng untuk menghindari masalah yang berhubungan dengan kolesterol.
4. Meningkatnya kadar asam
Bahaya minyak jelantah berikutnya adalah sensasi terbakar di perut dan tenggorokan, yang disebabkan oleh meningkatnya kadar asam dalam tubuh.
Hentikan mengonsumsi makanan dari minyak jelantah jika Anda mengalami gejala di atas.
5. Kegemukan
Menurut penelitian dalam jurnal Food Chemistry pada 2016, minyak zaitun yang bebas lemak trans pun akhirnya akan menghasilkan lemak trans setelah dipakai menggoreng berkali-kali.
Kalori dan lemak trans yang berlebihan akan memicu kelebihan berat badan, bahkan sampai terkena kondisi obesitas.
Obesitas yang dibiarkan bisa menyebabkan berbagai komplikasi serius seperti penyakit diabetes dan penyakit jantung.
Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.com/NDTV